News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kelakar Ahmad Syaikhu Minta Diajak Gabung ke Pemerintahan: Gerindra, Ajak-ajaklah PKS

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu di Kantor DPP PKS, Jakarta, Senin (8/7/2024).

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Syaikhu berkelakar agar partainya tidak ditinggalkan sendirian.

Kelakar itu disampaikan Syaikhu kepada Partai Gerindra, pengusung presiden terpilih Prabowo Subianto.

Syaikhu pun meminta agar PKS juga diajak bergabung dalam kabinet pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Hal itu disampaikan Syaikhu di hadapan Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad pada acara Harlah ke-26 PKB, di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (23/7/2024) malam.

"Oleh karena itu saya kira Untuk Pak Dasco khususnya dan Gerindra ajak-ajaklah PKS."

"Jangan cuma sekedar ngajak NasDem dan PKB, PKS ditinggalkan sendirian," demikian kata Syaikhu ke elite Gerindra.

Diketahui, sampai saat ini belum ada tawaran dari Gerindra dan koalisinya untuk mengajak PKS bergabung ke pemeintahan.

Padahal, dua koalisi PKS saat Pemilu 2024 yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai NasDem kini mulai merapat ke pemerintahan.

Bahkan, belakangan diketahui Presiden terpilih 2024 Prabowo Subianto telah bertemu dengan Ketua Umum NasDem, Surya Paloh dan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar.

Gerindra Ajak PKB Merapat ke Pemerintahan

Sebelumnya, dalam acara yang sama, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, mengajak PKB untuk bergabung dalam kabinet presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca juga: Dapat Dukungan Gerindra dan PAN, Lalu Iqbal Diprediksi Bakal Kembali Beri Kejutan di Pilgub NTB

Apalagi, kedua partai ini, Gerindra-PKB, merupakan mantan koalisi.

Setidaknya, kedua partai ini memiliki ideologi yang sama dalam membangun bangsa.

"Saya hanya mengutip lagi yang Bang Surya Paloh sudah sampaikan, bahwa bangsa Indonesia itu membutuhkan kita oleh karena itu ke depan PKB Gerindra semua partai harus bersama-sama."

"Dan karena tadi sudah dibilang bahwa kita adalah cinta lama, kami tunggu PKB untuk masuk dalam pemerintahan bersama dengan kami," demikian kata Dasco saat memberikan sambutan dalam acara yang sama.

Terkait tawaran itu, Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin memeberikan respons positif.

"PKB menyambut baik ajakan Pak Dasco sebagai bagian dari penghargaan, kebersamaan, dan ya kalau kita lihat tantangan bangsa kita kan semakin sulit," demikian respons Cak Imin.

Menurut Cak Imin, tak ada jalan lain selain bekerja sama mengatasi persoalan dan tantangan bangsa.

Namun, jika nanti PKB tak mendapat jatah menteri, pihaknya pun tak masalah.

Kata Cak Imin yang terpenting adalah bagaimana ikut andil dalam memutar roda pemerintahan.

"Soal di dalam atau masuk kabinet, atau ini, enggak ada masalah. Yang penting mendukung suksesnya pemerintahan," jelas Cak Imin.

NasDem Gabung Prabowo

Jauh sebelum PKB, NasDem lebih dulu memantabkan diri untuk bergabung ke koalisi pemerintahan.

Dukungan tersebut, diungkap Surya Paloh pada Kamis (25/4/2024) saat ia berkunjung ke kediaman Prabowo Subianto yang berada di Kertanegara, Jakarta Selatan.

Dengan pernyataan dukungan tersebut, artinya NasDem kini bergabung menjadi koalisi di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Surya Paloh mengaku, keputusan ini diambil melalui proses perenungan yang cukup lama.

"Jawaban yang jujur? Sejujurnya saya berkontemplasi untuk itu. Sebuah proses perenungan sudah saya lakukan yang cukup lama."

"Saya berbicara dari kejujuran hati, dan rasionalitas yang saya miliki. Di mana ada opsi karena dasar bukan saya yang meminta, tapi kesempatan, dorongan, keinginan, spirit mengajak untuk bersama dengan pemerintahan. Saya pikir itu lebih baik," kata Paloh dilansir Kompas.com, Kamis (25/4/2024).

Apalagi, hubungannya dengan Prabowo secara pribadi cukup baik.

Untuk itu, ia meminta agar semua pihak bisa memberinya kesempatan dan kepercayaan kepadanya dan Prabowo untuk bisa membangun bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju.

"Setelah kami masuki usia yang sama, di masa senja kami, beri kesempatan kepercayaan kami berdua kami kepingin bangsa ini maju," ucap Paloh.

Kendati demikian, Paloh menyebut, NasDem akan tetap obyektif dan kritis meskipun bergabung di pemerintahan.

"Inilah pilihan saya. Pilihan Nasdem. Beroposisi bisa setiap saat. Untuk bekerja membantu pemerintahan itu dibutuhkan juga satu semangat, satu spirit, dan kebesaran hati yang mengedepankan objektivitas, yang tetap menjaga nalar dan daya kritis," terang Paloh.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Chaerul Umam/Igman Ibrahim)(Kompas.com/Adhyasta Dirgantara)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini