"Selain tentu saja mantan presiden dan juga para pimpinan lembaga negara yang akan diundang juga di IKN nanti," terang Yusuf.
Ia menegaskan seluruh pihak akan bekerja sama dalam melakukan persiapan ini supaya bisa memberikan rasa nyaman, tertib, dan rapi kepada seluruh undangan yang hadir dalam peringatan HUT ke-79 RI.
"Tentu kami di sini bisa bersama seluruh unsur, bersama seluruh tim bahu-membahu mengecek dan melakukan persiapan, termasuk juga melakukan gladi alur menuju ke IKN, baik dari Jakarta skenarionya bagaimana, kemudian dari Balikpapan menuju ke IKN seperti apa, termasuk juga di kawasan Ibu Kota Nusantara tersebut agar memberikan rasa nyaman, tertib, dan rapi begitu kepada seluruh undangan yang hadir dalam rangka memperingati peringatan detik-detik proklamasi," ungkapnya.
Nama Kantor Presiden di IKN
Sementara itu, Presiden Jokowi telah resmi memberikan nama untuk kantor presiden di kawasan IKN.
Jokowi memberikan nama Kantor Presiden dengan sebutan Istana Garuda sementara Istana Kepresidenan diberikan nama Istana Negara.
"Kemudian beliau menyampaikan ini Istana Garuda, bukan kantor presiden lagi, tapi Istana Garuda yang di bawah Istana Negara," ujar Basuki Hadimuljono di Istana Kepresidenan IKN, Senin.
Menurut Basuki, nama tersebut sudah resmi.
Penamaan itu merupakan salah satu fokus yang dibicarakan dalam rapat terbatas Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan IKN.
"Official (resmi) namanya. Kemudian ada Istana Garuda, di sana ada Istana Negara. Saya kira itu yang fokus," katanya.
Istana Garuda nantinya akan menjadi tempat Presiden berkantor.
Apabila di Jakarta, Istana Garuda sama dengan Kantor Presiden yang berada di Kawasan Istana Kepresidenan Jakarta.
Selain itu, Basuki mengatakan dalam rapat terbatas perdana dI IKN, pihaknya melaporkan sejumlah perkembangan pembangunan kawasan IKN.
Sementara Jokowi, jelas Basuki, menyampaikan sejumlah arahan, di antaranya agar melibatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan IKN.
"Pertama, utamakan partisipasi masyarakat khususnya dalam penataan IKN ini. Jangan sampai masyarakat merasa terpinggirkan, tergusurkan ataupun bahkan digusur," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Deni/Taufik)