News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kelompok Bersenjata di Papua

Jenazah Pilot Glen Malcolm Conning Masih Divisum di RSUD Mimika, akan Dipulangkan ke Selandia Baru

Penulis: Rifqah
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(Kiri) Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz-2024, Kombes Pol Bayu Suseno menunjukkan foto korban, pilot helicopter yang menjadi korban keganasan KKB. - Pilot helikopter milik PT Intan Angkasa Air Service, Glen Malcolm Conning korban penembakan KKB akan dipulangkan ke Selandia Baru setelah divisum.

TRIBUNNEWS.COM - Pilot helikopter milik PT Intan Angkasa Air Service, Glen Malcolm Conning (50), tewas setelah ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada Senin (5/8/2024).

Kini, jenazah Glen dievakuasi ke RSUD Mimika, Selasa (6/8/2024).

Evakuasi jenazah di Distrik Alama itu menggunakan tiga helikopter milik TNI Angkatan Udara.

"Kami dari pihak rumah sakit telah menerima jenazah dan melakukan visum sesuai permohonan visum dari aparat," kata Humas RSUD Mimika, Lucky Mahakena, kepada Tribun-Papua.com, Selasa.

Setelah visum selesai, Lucky mengatakan, jenazah akan diformalin kemudian diserahkan ke pihak keluarga.

"Kami lakukan visum kurang lebih satu jam dan prosesnya telah selesai. Kami akan formalin dan serahkan ke pihak keluarga atau maskapai," katanya.

"Untuk hasil visumnya kami serahkan ke penyidik sesuai permohonan. Kami terima jenazah dalam kondisi utuh. Yang jelas ada indikasi luka," sambungnya.

Kapolres Mimika, AKBP I Komang Budiartha, mengatakan jenazah rencananya bakal dipulangkan ke negara asalnya, Selandia Baru.

"Rencananya jenzah akan dipulangkan ke negaranya Selandia Baru," kata KomangSelasa.

Adapun, terkait keberangkatan jenazah, Komang menuturkan masih dilakukan koordinasi dengan pihak keluarga dan maskapai, kapan akan diberangkatkan.

"Kami masih melakukan koordinasi dengan pihak keluarga dan maskapai tentunya untuk proses pemulangan jenazah," tandasnya.

Baca juga: Nasib Nakes & Anak-anak Penumpang Helikopter Usai Pilot Glen Dibunuh KKB dan Kesaksian Rekan Korban

Kronologi Pembunuhan

Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol Bayu Suseno, menjelaskan kronologi pembunuhan Glen Malcolm Conning.

Kejadian tersebut berawal pada Senin sekitar pukul 09.30 WIT, saat helikopter membawa empat tenaga kesehatan dan dua anak kecil terbang dari Bandara Mozes Kilangin Timika menuju Distrik Alama, Kabupaten Mimika, Papua Tengah.

Setelah helikopter tiba di Distrik Alama, mereka langsung dicegat KKB menggunakan senjata api.

Kemudian pilot dan penumpang diturunkan dari helikopter dan dikumpulkan di lapangan, tepatnya sekitar lokasi helikopter mendarat.

Tak lama setelah itu, KKB langsung melakukan pembunuhan terhadap Glen.

Lalu, jenazahnya dibawa kembali ke helikopter kemudian dibakar.

"Jenazah pilot dibawa ke helikopter kemudian dibakar bersamaan dengan helikopter," ucap Bayu, Senin.

Rekan kerja korban Glen, Geoffrey Foster, juga mengaku menyaksikan langsung temannya itu bersimbah darah sebelum akhirnya tewas dibunuh.

Saat kejadian itu, Foster diketahui juga tengah menerbangkan helikopter di waktu yang berdekatan dan saat itulah dirinya melihat Glen Malcolm Conning dalam kondisi bersimbah darah.

"Ketika saksi tiba di sekitar Bandara Alama, saksi melihat helikopter jenis IWN, MD.500 ER PK, sudah mendarat di landasan dan baling-balingnya sudah tidak berputar," ungkap Kepala Satgas Damai Cartenz, Brigjen Faizal Ramadhani, melalui keterangan tertulis yang diterima Tribun-Papua.com, Selasa.

"Saksi kemudian mengitari helikopter tersebut dengan jarak kurang lebih 1000 kaki di atas permukaan tanah, kemudian turun untuk mendarat di samping helikopter," ujarnya.

Sesaat mencapai tanah, Foster yang juga berasal dari Selandia Baru itu kemudian melihat situasi yang tidak biasa.

Di mana, ia melihat barang-barang yang diduga berasal dari dalam helikopter Glen berserakan di tanah.

Lalu, di momen itulah Foster melihat Glen dalam keadaan bersimbah darah.

"Ketika saksi hendak mendarat dengan jarak sekitar 10 kaki, saksi melihat tas-tas berserakan dan pilot terkulai di kursi dengan darah di sekujur tubuhnya. Melihat hal tersebut, saksi langsung lepas landas kembali dan tidak jadi mendarat," kata Faizal.

Setelah menjauh dari area bandara, Foster melihat sekelompok orang berkumpul di depan rumah sakit yang sedang dibangun.

Sebagaimana diketahui, Distrik Alama merupakan salah satu wilayah di Mimika yang masih terisolasi.

Wilayah tersebut hanya bisa dijangkau melalui transportasi udara.

Jarak tempuh dari Bandara Mozes Kilangin menuju Distrik Alam berkisar 50 menit penerbangan.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul RSUD Mimika Visum Jenazah Korban Pembunuhan KKB Glen Malcolm Conning dan KESAKSIAN Pilot Selandia Baru di Pedalaman Papua: Glen Conning Dibunuh OPM Saat Helikopter Mendarat

(Tribunnews.com/Rifqah) (Tribun-Papua.com/Marselinus Labu/Paul Manahara)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini