News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Partai Golkar dan Dinamikanya

Daftar 22 Cagub yang Direkomendasikan Golkar Era Airlangga, Bagaimana Nasibnya Kini?

Penulis: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bersama Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep serta elit partai menggelar konferensi pers usai pertemuan di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Kamis (11/7/2024).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Golkar secara resmi telah mengeluarkan 20 surat keputusan (SK) untuk calon gubernur yang diusung pada Pilkada serentak 2024.

SK itu keluar di era Airlangga Hartarto menjabat Ketua Umum Partai Golkar.

Namun kini Airlangga telah mengundurkan diri dari jabatan nomor satu di partai berlambang pohon beringin itu.

Lalu apakah SK itu masih berlaku untuk calon gubernur atau kepala daerah lainnya yang telah direkomendasikan?

Hal ini mengingat pendaftaran calon kepala daerah masih dua minggu lalu, 27-29 Agustus 2024.

Bagaimana jika ketua umum Golkar yang baru mengubah nama-nama cagub yang telah direkomendasikan Airlangga?

Pendapat Berbeda Elite Golkar

Wakil Ketua Umum DPP Golkar, Nurdin Halid, mengatakan keputusan Airlangga Hartarto yang mundur dari jabatannya bisa berdampak pada Pilkada 2024.

Utamanya, berpotensi berdampak pada proses rekomendasi calon kepala daerah terhadap jagoan beringin rindang.

Nurdin Halid menilai bahwa perubahan kepemimpinan dalam partai dapat mempengaruhi penetapan.

Bahkan nama-nama calon kandidat yang telah mengantongi surat rekomendasi berpotensi pindah haluan.

"Bisa saja berdampak, tergantung nanti kebijakan ketum baru. Bisa saja (calon jagoan Golkar di Pilkada bisa berubah)," kata Nurdin Halid saat dikonfirmasi, Minggu (11/8/2024) seperti dikutip dari Tribun Timur.

Namun Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan rekomendasi yang diberikan pada masa kepemimpinan Airlangga tidak akan berubah karena telah menjadi keputusan organisasi.

“Ya, saya kira Partai Golkar partai yang terbiasa untuk menghadapi berbagai dinamika, maka apa yang telah diputuskan tentu akan tetap menjadi keputusan organisasi,” ujar Ace kepada wartawan di Kantor DPP Partai Golkar, Minggu (11/8/2024).

Menurut Ace, Partai Golkar saat ini tengah fokus menyiapkan pelaksanaan rapat pleno untuk menunjuk pelaksana tugas (plt) ketua umum.

“Tentu kami mentargetkan dalam 2 hari ke depan tanggal 13 Agustus 2024 kita harus segera mengambil langkah-langkah dari DPP Partai Golkar,” kata Ace.

22 Calon Gubernur Hasil Rekomendasi Era Airlangga

Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk F Paulus mengumumkan di Kantor DPP Partai Golkar, Kamis (18/7/2024) sore. 

"Partai Golkar sampai saat ini telah mengeluarkan 10 surat keputusan untuk pasangan calon. Kemudian pasangan calon untuk calon kepala daerah, gubernur, maupun wakil gubernur," kata Lodewijk dalam jumpa pers di Kantor DPP Golkar.

"Kemudian, telah mengeluarkan 21 surat keputusan terkait dengan bakal calon wali kota, wakil wali kota, kemudian bupati dan wakil bupati," sambungnya.

Berikut 10 bakal pasangan calon untuk tingkat Pilkada Provinsi yang telah direkomendasikan saat itu:

  1. Sumatera Utara: M Bobby Afif Nasution-Surya
  2. Riau: Syamsuar-Mawardi
  3. Bengkulu: Rohidin Mersyah-Meriani
  4. Kalimantan Timur: Rudy Mas’ud-Seno Aji
  5. Kalimantan Selatan: Raudatul Jannah-Akhmad Rozanie Himawan
  6. Kalimantan Barat: Sutarmidji-Ria Norsan
  7. Kalimantan Utara: Zainal Arifin Paliwang-Ingkong Ala
  8. Papua Pegunungan: John Tabo-Ones Pahabol
  9. Papua Barat Daya: Lambertus Jitmau-Samsudin Anggalilu
  10. Jawa Timur: Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak

Kemudian gelombang kedua pada Kamis (8/8/2024), Partai Golkar merekomendasikan 10 nama cagub lainnya:

Pengumuman itu disampaikan langsung oleh Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Kamis (8/8/2024).

Tak hanya cagub-cawagub, ada 278 SK yang sudah diterbikan kepada calon kepala daerah di tingkat kabupaten/kota.

Dengan begitu, kata Doli, Golkar sudah menerbitkan 22 SK kepada cagub dan cawagub pada Pilkada 2024.

Sementara itu, ada 309 calon bupati/wakil bupati maupun calon wali kota/calon wakil wali kota dalam Pilkada 2024.

Adapun 10 cagub cawagub Pilkada 2024 yang baru diterbitkan SK pada gelombang kedua adalah :

11. Kepulauan Riau : Anshar Ahmad-Nyanyang Haris Pratamura

12. NTT : Emanuel Melkiades Laka Lena-Johanis Asadoma

13. Sumatera Selatan : Mawardi Yahya-Anita Noeringhati 

14. Kalimantan Tengah: Abdul Razak-Perdie Midel Yoseph 

15. Sulawesi Tenggara : Tina Nur Alam-Ikhsan Taufik Ridwan 

16. Sulawesi Selatan: Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi  

17. Sulawesi Barat : Ali Baal Masdar-Arwan Aras  

18. Maluku Utara : Aliong Mus-Sahril Tahur  

19. NTB : Lalu Muhammad Iqbal-Indah Dhamayanti Putri  

20. Papua: Mathius Fakhiri-Aryoko AF 

Di luar itu nama Ridwan Kamil direkomendasikan sebagai cagub Jakarta dan  Dedy Mulyadi oleh Partai Golkar.

Sehingga totalnya mencapai 22 calon gubernur dari Golkar.

Kekhawatiran Pengamat

Mundurnya Airlangga Hartarto dari posisi Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar dinilai bisa saja berpengaruh terhadap pemberian dukungan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

“Bisa jadi ini berimbas pada pilkada. Nama-nama yang dulu direkomendasi oleh Airlangga bisa saja berubah kalau plt (pelaksana tugas ketua umum)-nya yang lain,” kata Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin kepada Kompas.com, Senin (12/8/2024).

Kemungkinan perubahan rekomendasi tersebut, menurut Ujang, bisa terjadi karena ada kepentingan pihak tertentu pada pilkada di daerah tertentu.

Mengingat, perolehan suara Golkar pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 adalah tertinggi kedua.

“Pilkada ini kan serentak 500-an daerah, tentu semua ornag punya kepentingan. Apalagi Golkar sebagai pemenang kedua di pileg (pemilihan legislatif), suaranya besar dan banyak, tentu ini menjadi sebuah kekuatan yang kelihatannya ingin digunakan orang lain untuk pilkada,” ujarnya.

Namun, terkait dukungan untuk Ridwan Kamil pada Pilkada Jakarta, Ujang menyebut bahwa keputusan tersebut sudah disetujui oleh mayoritas partai yang tergabung di Koalisi Indonesia Maju (KIM).

“Soal Ridwan Kamil kan sudah disepakati secara lisan oleh KIM. Kelihatannya kim juga akan ke Ridwan Kamil. Jadi, sebelum Airlangga mundur pun, secara lisan sudah ada pernyataan dari para ketum di KIM untuk mengusung Ridwan Kamil walaupun belum tanda tangan (kesepakatan),” kata Ujang.

Bahkan, Ujang menyebut, bisa saja Ridwan Kamil justru dipasangkan dengan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep pada Pilkada Jakarta 2024.

Sumber: Tribunnews.com/Kompas.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini