Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Yasril Ananta Baharuddin, mengkritik jadwal Munas Golkar yang dipercepat menjadi 20 Agustus 2024.
Padahal sesuai AD/ART Munas Golkar digelar pada Desember 2024.
"Mengenai dimajukan Munas itu menimbulkan pertanyaannya sebenarnya ada apa? Seperti kata pak JK (Jusuf Kalla), ada kepentingan apa yang mendesak untuk dimajukan," kata Yasril saat berbincang dengan Tribunnews.com Kamis (15/8/2024).
Untuk diketahui, Munas Golkar yang akan didahului Rapimnas pada 20 Agustus 2024 mendatang, diputuskan dalam Rapat Pleno pada Selasa (13/8/2024) lalu.
Percepatan jadwal Munas lantaran Airlangga Hartarto mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar, dan Agus Guwing Kartasasimita ditetapkan sebagai Plt Ketum.
Yasril menduga ada intervensi dari kekuasaan di balik dinamika internal Golkar saat ini.
Sebab, seharusnya Agus Gumiwang sebagai Plt Ketum bisa mengawal gelaran Munas Golkar sesuai aturan yakni pada Desember 2024.
"Biarkanlah Plt bekerja sampai Munas berikutnya sesuai AD/ART sampai Desember, nanti mau pilih nanti secara adil kita bisa pilih secara musyawarah mufakat atau secara demokratis calonnya," ucapnya.
Lebih lanjut, Yasril mengatakan partai berlambang beringin ini sudah biasa menghadapi dinamika internal seperti saat ini.
Namun dia berharap jangan ada intervensi baik langsung atau tidak langsung terhadap kedaulatan Partai Golkar.
"Apalagi dari orang-orang yang memiliki kepentingan politik, kekuasaan yang bersifat sementara yang hanya ingin menunggangi Partai Golkar untuk kepentingan tertentu," ujarnya.
"Jadi kader-kader yang senior, yang sudah lama berjuang di Golkar dari pusat sampai daerah saya kira itu bisa menyelesaikannya sendiri," pungkasnya.