News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Partai Golkar dan Dinamikanya

Sempat Kalah dari Dave dalam Persaingan Ketua Umum AMPI, Bahlil Cerita Tekadnya Pimpin Golkar

Penulis: Reza Deni
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bahlil Lahadalia disahkan sebagai ketua umum Partai Golkar periode 2024-2029 dalam Musyawarah Nasional XI Partai Golkar hari ini, Rabu (21/8/2024).

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia menyampaikan visi dan misinya. Dia bercerita soal tekadnya menjadi Ketua Umum Partai Golkar usai kalah jadi Ketua Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) dari Dave Laksono. 

"Mungkin saya karena belajar dari Dave waktu saya kalah di AMPI 2010, saya masih bendahara Golkar Papua. Saya datang munas. Dave kebetulan waktu itu beruntung karena bapaknya Menko Kesra dan Waketum Golkar. Saya bukan anak siapa-siapa, dari kampung," kata Bahlil dalam sambutannya, di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (21/8/2024).

Baca juga: Mengenal Bahlil Lahadalia, dari Penjual Kue hingga Jadi Ketum Golkar, Kini Punya Harta Rp310 Miliar

Saat itu, Bahlil mengaku banyak belajar dari Dave Laksono.

"Dave sahabat saya adalah orang hebat terpilih jadi Ketum dalam kompetisi yang sehat. Sejak itu, saya menganggap dia kalau dia sahabat saya yan hebat dan patut kita contoh," ujarnya.

Sejak saat itulah, dirinya kembali bermimpi menjadi pimpinan partai berlogo pohon beringin tersebut.

Baca juga: Tok! Bahlil Ditetapkan Sebagai Ketua Umum Golkar 2024-2029

Kini, Golkar resmi menetapkan Menteri ESDM itu sebagai Ketua Umum Partai Golkar

"Pelajaran itu mengingatkan saya 14 tahun lalu sebagai kader Golkar yang mempunyai doktrin perjuangan, saya tahu betul dan saya mulai meneguhkan keyakinan saya, saya kalah di AMPI tapi suatu saat saya akan kembali ke Slipi untuk memimpin Partai Golkar," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini