TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai Partai Amanat Nasional (PAN) layak mendapatkan tambahan jatah kursi menteri di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendatang.
Pasalnya, PAN dinilai Jokowi konsisten mendukung Prabowo pada Pilpres 2014, Pilpres 2019, dan Pilpres 2024.
Bahkan, Jokowi sampai meminta kepada Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gerindra, Ahmad Muzani agar mencatat apa yang disampikannya di pembukaan Kongres PAN malam ini, Jumat (23/8/2024).
"Menurut saya, yang namanya estafet keberlanjutan, yang namanya konsistensi keberlanjutan itu paling pas memang ada di PAN. Coba kita lihat, keberlanjutan dukungan PAN kepada Pak Prabowo, mohon ini dicatat Pak Sekjen Gerindra, Pak Muzani," ungkap Jokowi dalam pidatonya di Kongres PAN, dikutip dari YouTube PAN TV.
Jokowi pun menceritakan soal Pilpres 2014 hingga 2024, di mana pada saat itu, PAN tetap konsisten memberikan dukungan mereka kepada Prabowo.
Diketahui, pada Pilpres 2014 dan 2019, Jokowi merupakan rival Prabowo.
"Saya ingat, semuanya ingat, sudah tiga kali berturut-turut (PAN mendukung Prabowo), 2014 ada saya dan Pak Prabowo, PAN mendukung Pak Prabowo."
"2019, ada saya dan ada Pak Prabowo, PAN kembali mendukung Pak Prabowo, 2024 ada Pak Anies, ada Pak Prabowo, ada Pak Ganjar, PAN juga tetap mendukung Pak Prabowo," imbuhnya.
Dengan demikian, Jokowi menilai bahwa PAN berhak mendapatkan tambahan kursi menteri dalam pemerintahan Prabowo-Gibran ke depan.
Jokowi bahkan sempat beberapa kali menekankan hal tersebut, karena PAN tanpa menyerah memberikan dukungan kepada Prabowo hingga Menteri Pertahanan (Menhan) tersebut menang di Pilpres 2024.
"Tiga kali berturut-turut konsisten dan paling konsisten, maka untuk keberlanjutan nanti di kabinet, rasa-rasanya sih, mestinya PAN ini ditambahin (jatah kursi menteri). Mestinya ada tambahan, tiga kali Pak Muzani, konsisten," tegas Jokowi.
Baca juga: Sejumlah Tokoh Hadir di Kongres PAN, Termasuk Jokowi dan Gibran hingga Mendagri Malaysia
Kendati demikian, Jokowi menegaskan bahwa keputusan itu ada di tangan Prabowo sebagai Presiden Terpilih 2024-2029.
Sebab, presiden lah yang memiliki hak prerogatif atas hal tersebut.
Mengenai hal ini, Jokowi menegaskan, dirinya hanya mengingatkan saja.
"Tambahannya itu terserah Pak Prabowo, karena beliau yang memiliki hak prerogatif Presiden, tapi paling tidak saya sudah mengingatkan," katanya.
Adapun, PAN menggelar Konges ke-6 di Hotel Kempinski pada 23-24 Agustus 2024.
Acara ini juga menjadi perayaan puncak HUT ke-26 PAN.
(Tribunnews.com/Rifqah)