News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kapolri Diminta Tidak Memberikan Izin Rencana Apel Kesetiaan GP Ansor di Bali

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penglisir Puri menyikapi rencana apel kesiagaan Ansor di Bali.

TRIBUNNEWS.COM, BALI - Para Raja atau Penglisir Puri di meminta kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tidak memberikan izin kegiatan Apel Kesetiaan GP Ansor  kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada 21-25 Agustus 2024 di Bali. 

Kegiatan itu dinilai akan memberikan dampak negatif bagi industri pariwisata dan dan ekonomi kreatif di Pulau Dewata.

Baca juga: Dua Pelaku Penyerangan Kiai NU di Karawang Ditangkap, GP Ansor Sebut Persekusi Direncanakan

“Berkumpulnya ribuan orang dengan uniform dengan atribut seperti pasukan keamanan yang melakukan apel bersama akan memunculkan persepsi adanya ketidakamanan situasi. Hal ini akan menyebabkan ketidaknyamanan turis dan berpotensi menganggu aktivitas masyarakat lokal,” ujar Penglisir Puri Agung Pemecutan Badung Ida Anak Agung Ngurah Putra Darmanuraga Jumat (23/8/2024).

Dia menjelaskan Bali sangat tergantung dengan aktivitas industri pariwisata dan ekonomi kreatif. Faktor kenyamanan, keamanan, dan ketertiban menjadi syarat utama aktivitas tersebut berjalan. “Keberadaan organ-organ paramiliter pasti akan membuat suasana riuh dan gaduh. Apalagi jika agenda mereka disusupi dengan kepentingan-kepentingan politik,” katanya.

Hal senada juga disampaikan Penglingsir Puri Agung Kerambitan Ida Anak Agung Gde Puja Utama.

Baca juga: GP Ansor Soroti Soal Paskibraka Putri Harus Lepas Hijab: Ini Langkah Mundur

Dia berharap agar Kapolri merespon permohonan para raja Bali, karena akan berdampak negatif terhadap industri pariwisata. Apalagi disisi lain pemerintah tengah masif melakukan berbagai manuver agar pariwisata nasional kembali bangkit.

"Ini akan mengganggu upaya pemerintah yang tengah mengembalikan pariwisata nasional yang terpuruk pasca pandemi." katanya.

Sementara itu, Penglingsir Puri Agung Singaraja Buleleng Bali Anak Agung Ngurah Ugrasena, menyampaikan kekhawatirannya akan adanya provokator pada acara apel tersebut.

 Jika itu terjadi akan menimbulkan kericuhan di Bali yang tentunya akan berdampak negatif bagi semua sektor industri di Pulau Dewata.

"Kami khawatir akan adanya provokator yang dapat menimbulkan kericuhan. Sehingga mengganggu berbagai aktivitas di kawasan pariwisata terutama di Nusa dua, Badung, Bali. Kami mohon bapak Kapolri bisa merespon hal ini. Demikian Permohonan kami kepada bapak Kapolri Kami Ucapakan terimakasih," tutupnya

Sebelumnya diberitakan Kompas.com, GP Ansor akan menggelar Apel Kesetiaan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada 21-25 Agustus 2024 di Bali.

Apel ini berbarengan dengan Muktamar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga akan digelar di Bali pada 24-25 Agustus 2024.

Instruksi apel tersebut telah dikeluarkan GP Ansor kepada Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Bali.

Ketua Umum GP Ansor Addin Jauharuddin mengatakan, apel itu tak berkaitan langsung dengan Muktamar PKB, tetapi hanya rangkaian acara HUT Kemerdekaan Ke-79 RI.

"Iya benar. Kita apel kesetiaan oleh para kiai dan PBNU," kata Gus Addin saat dikonfirmasi melalui telepon, Rabu (21/8/2024).

Baca juga: Lukman Edy Gandeng LPBH NU dan LBH Ansor Jadi Kuasa Hukum usai Dilaporkan PKB ke Bareskrim

Gus Addin mengatakan, alasan mereka memilih Bali adalah untuk simbol keberagaman.

"(Alasan) kedua itu juga ada (rangkaian) ultah kemerdekaan RI, kita apel kebhinekaan dan tasyakuran kemerdekaan di Bali, sekaligus apel kesetiaan terhadap PBNU dan kiai," ucap dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini