Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi I DPR RI segera menggelar fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan terhadap calon duta besar (Dubes) RI yang diusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Nanti akan diputuskan oleh pimpinan dalam waktu dekat," kata anggota Komisi I DPR RI, Dave Laksono, kepada Tribunnews.com pada Kamis (22/8/2024).
Nama-nama calon Dubes usulan Jokowi sudah beredar dalam sebuah surat berlogokan Presiden Republik Indonesia.
Politikus Partai Golongan Karya (Golkar) ini mengaku belum mengetahui nama-nama yang diusulkan Jokowi.
Terpisah, anggota Komisi I DPR fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sukamta, juga mengaku belum mengetahui nama-namanya.
"Belum tahu," ujar Sukamta saat dikonfirmasi.
Adapun, dalam surat yang beredar tersebut, terdapat 46 nama calon Dubes RI untuk berbagai negara sahabat dan organisasi internasional:
Baca juga: Sikapi Dinamika Pilkada, Menkominfo Pastikan Pemerintah Akan Taat dan Patuh Pada Aturan Berlaku
- Didik Eko Pujianto, untuk Republik Irak, berkedudukan di Baghdad
- Tri Tharyat, untuk Kerajaan Thailand, berkedudukan di Bangkok
- Fikry Cassidy, untuk Republik Bolivaria Venezuela, berkedudukan di Caracas
- Franciscus De Salles Toferry Primanda Soetikno, untuk Republik Sosialis Vietnam, berkedudukan di Hanoi
- Simon Djatwoko Irwantoro Soekarno, untuk Republik Kuba, berkedudukan di Havana
- Hersindaru Arwity Ibnu Wiwoho Wahyutomo, untuk Republik Finlandia, berkedudukan di Helsinki
- Kuncoro Giri Waseso, untuk Republik Arab Mesir, berkedudukan di Kairo
- Siti Nugraha Mauludiah, untuk Kerajaan Denmark, berkedudukan di Kopenhagen
- Judha Nugraha, untuk Malaysia, berkedudukan di Kuala Lumpur
- Kartika Candra Negara, untuk Republik Mozambik, berkedudukan di Maputo
- L. Amrih Jinangkung, untuk Federasi Rusia, berkedudukan di Moscow
- Tyas Baskoro Her Witjaksono Adji, untuk Republik Kenya, berkedudukan di Nairobi
- Sidharto R. Suryodipuro, untuk Perutusan Tetap Republik Indonesia untuk PBB, berkedudukan di New York
- Hendra Halim, untuk Republik Panama, berkedudukan di Panama City
- Manahan MP Sitompul, untuk Bosnia dan Herzegovina, berkedudukan di Sarajevo
- Listiana Operananta, untuk Republik Bulgaria, berkedudukan di Sofia
- Yayan Ganda Hayat Mulyana, untuk Kerajaan Swedia, berkedudukan di Stockholm
- Rolliansyah Soemirat, untuk Republik Islam Iran, berkedudukan di Tehran
- Orias Petrus Moedak, untuk Jepang, berkedudukan di Tokyo
- Mirza Nurhidayat, untuk Republik Namibia, berkedudukan di Windhoek
- Agung Cahaya Sumirat, untuk Republik Kamerun, berkedudukan di Yaoundé
- Junimart Girsang, untuk Italia, berkedudukan di Roma
- Susi Marleny Bachsin, untuk Portugal, berkedudukan di Lisbon
- Imam As'ari, untuk Korea Utara, berkedudukan di Pyongyang
- Bambang Suharto, untuk Republik Federal Nigeria, berkedudukan di Abuja
- Chery Sidharta, untuk Republik Demokratik Federal Ethiopia, berkedudukan di Addis Ababa
- Daniel Tumpal S. Simanjuntak, untuk Republik Rakyat Tiongkok, berkedudukan di Beijing
- Dicky Komar, untuk Republik Lebanon, berkedudukan di Beirut
- Andreano Erwin, untuk Republik Serbia, berkedudukan di Beograd
- Abdul Kadir Jailani, untuk Republik Federal Jerman, berkedudukan di Berlin
- Muhsin Syihab, untuk Republik Federasi Brasil, berkedudukan di Brasilia
- Penny Dewi Herasati, untuk Hungaria, berkedudukan di Budapest
- Ardian Wicaksono, untuk Republik Senegal, berkedudukan di Dakar
- Gina Yoginda, untuk Kerajaan Arab Suriah, berkedudukan di Damaskus
- Arief Hidayat, untuk Republik Zimbabwe, berkedudukan di Harare
- Chandra Warsenanto Sukotjo, untuk Republik Islam Pakistan, berkedudukan di Islamabad
- Andy Rachmianto, untuk Meksiko Serikat, berkedudukan di Mexico City
- Ayodhia G.L. Kalake, untuk Kanada, berkedudukan di Ottawa
- Agus Priono, untuk Republik Suriname, berkedudukan di Paramaribo
- Andhika Chrisnayudhanto, untuk Negara Merdeka Papua Nugini, berkedudukan di Port Moresby
- Rina Prihtyasmiarsi Soemarno, untuk Republik Ceko, berkedudukan di Praha
- Yuyu Sutisna, untuk Kerajaan Maroko, berkedudukan di Rabat
- Vedi Kurnia Buana, untuk Republik Chile, berkedudukan di Santiago
- Cecep Herawan, untuk Republik Korea, berkedudukan di Seoul
- Siti Ruhaini Dzuhayatin, untuk Republik Uzbekistan, berkedudukan di Tashkent
- Wishnutama Kusubandio, untuk Amerika Serikat, berkedudukan di Washington D.C.