TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mathius Derek Fakhiri, menjadi putra asli Papua kedua yang menjadi jenderal polisi bintang tiga atau Komjen menyusul seniornya Paulus Waterpauw.
Kapolda Papua ini mendapatkan penghargaan kenaikan pangkat luar biasa dari Irjen menjadi Komjen atas berbagai prestasinya selama berkarir di kepolisian, khususnya dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Papua.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko pun membeberkan prestasi Komjen Mathius D Fakhiri.
Saat menjabat sebagai Dansat Brimob Polda Papua pada tahun 2014-2017, Mathius D Fakhiri mendapatkan tugas khusus menjadi Kasatgassus Polda Papua.
Dalam menjalankan tugas sebagai asatgassus Polda Papua, Mathius D Fakhiri berhasil mengungkap beberapa kasus yang menonjol.
Baca juga: 12 Pati Polri Naik Pangkat, Kapolda Papua Komjen Mathius Fakhiri Dapat Penghargaan KPLB
Mathius beberapa kali mengungkap kasus penyelundupan senjata api (senpi) untuk Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Tak hanya itu, Mathius pun berhasil menangkap komandan operasi TPN/OPM wilayah Kabupaten Puncak pada tahun 2014.
"Kemudian ada penangkapan panglima tinggi KKB Paniai di Nabire serta penangkapan kasus-kasus lainnya termasuk penyerangan terhadap kantor polisi dan anggota," kata Trunoyudho, Jumat (24/8/2024).
Baca juga: Demokrat Ikut Usung Irjen Pol Mathius Derek dan Aryoko Rumaropen di Pilkada Papua 2024
Selanjutnya, pada April 2018 hingga Februari 2020, Mathius yang saat itu menjabat sebagai Anjak Madya Korps Brimob Polri mendapatkan tugas sebagai Waka Operasi II Satgassus Papua.
Selama menjabat Waka Operasi II Satgassus Papua, Mathius berhasil mengungkap beberapa kasus menonjol.
“Di antaranya penegakan hukum markas KKB Lanny Jaya di Distrik Popome, KKB Puncak Jaya pimpinan Goliath Tabuni dan jaringan Semmu KKB Kali Kopi di Mimika," katanya.
Selain itu, Mathius pun berhasil mengungkap kasus pencurian senpi anggota Denpom Nabire dan pengungkapan kasus rasisme tahun 2019 terhadap beberapa anggota KNBP.
Pada September 2020 sampai dengan Februari 2021, Mathius Fakhiri dipercaya menjabat sebagai Wakapolda Papua sekaligus menjadi Kepala Operasi Nemangkawi.
Pada saat itu, Mathius juga berhasil mengungkap beberapa kasus.
Usai menjabat sebagai Wakapolda Papua, Mathius naik menjadi Kapolda mulai Februari 2021 hingga saat ini.
Kiprahnya di Bumi Cendrawasih dalam menjaga keamanan dan ketertiban juga masih dipertahankan.
Beberapa kasus yang diungkap yakni penegakan hukum terhadap KKB Puncak Ilaga, KKB Puncak Jaya, KKB Paniai dan lainnya.
"Ada juga pengungkapan kasus pembunuhan dengan modus mutilasi terhadap 4 OAP (Orang Asli Papua) dengan tersangka 11 orang," ucapnya.
Selanjutnya ada pengungkapan kasus pembunuhan terhadap Maiklein Kurisi Doga, aktivis perempuan asal Papua dan pengamanan penyelenggaraan PON XX tahun 2021.
"Pada pelaksanaan PON XX, Kapolda Papua dengan sukses mengamankan penyelenggaraan dari ancaman aksi teror bom jaringan KKB dan seluruh atlet, official dan panitia serta warga aman dari penyebaran Covid-19," ujarnya.
Trunoyudo menuturkan Kapolda Papua pun berhasil mengawal kebijakan pemerintah dalam perubahan UU Otonomi Khusus (Otsus) dan lahirnya DOB (Daerah Otonomi Baru) di Papua.
Komjen Mathius D Fakhiri dinilai dapat menjaga situasi Kamtibmas di Papua sehingga situasi sangat kondusif dan aman.