TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia mendapatkan bonus demografi. Sebab, kurang lebih 24 persen penduduk Indonesia atau sekitar 64 juta penduduk pada tahun 2023 adalah anak-anak muda.
Hal tersebut merupakan potensi besar bagi Indonesia, namun apabila tidak dikelola dengan baik potensi yang ada bakal percuma begitu saja.
"Yang terpenting adalah bonus demografi dengan 64 juta pemuda tidak semua negara mendapatkan seperti Indonesia. Itu potensi besar tetapi itu perlu terus diedukasi. Dan kolaborasi Kemenpora-BKKBN ini sudah tepat," ujar Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Umum Universitas Tadulako (Untad), Palu, M Rusydi H, Senin (26/8/2024).
Sementara itu, Asisten Deputi Kepemimpinan Pemuda Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora RI, Andi Susanto mengatakan, anak-anak muda adalah calon pemimpin masa depan. Oleh karena itu anak-anak muda harus terus mendapatkan edukasi.
"Perlu ditegaskan bahwa unit kepemimpinan terkecil adalah keluarga. Dari sini akan lahir pemimpin-pemimpin bangsa dan dunia di masa depan," ujarnya.
Baca juga: Kemendikbudristek Dorong Pemuda Berperan pada Proses Pelestarian Kebudayaan
Andi Susanto juga menyampaikan apresiasinya kepada pihak Untad yang menyambut dengan baik kegiatan "Goes to Campus" kolaborasi Kemenpora-BKKBN bahkan dengan kerja cepat dalam waktu singkat.
"Apresiasi setinggi-tingginya kepada Untad atas respons dan kerjasamanya. Ini dapat menjadi contoh perguruan tinggi lain karena kegiatan dapat terlaksana dalam waktu singkat dengan persiapan kurang dari satu minggu, dengan peserta yang antusias mencapai 300 mahasiswa," kata Asdep Andi.
Diharapkan dengan kegiatan semacam ini dapat meningkatkan ketahanan keluarga dengan kepemimpinan pemuda menjadi penentunya.