TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beredar rekaman diduga percakapan dokter Aulia Risma Lestari dengan ayahnya Mohamad Fakhruri di media sosial baru-baru ini.
Diketahui, dokter Aulia Risma ditemukan meninggal dunia di kamar indekosnya, Kecamatan Gajahmungkur, Semarang, Jawa Tengah, Senin (12/8/2024).
Hingga kini kepolisian dan tim yang dibentuk Kementerian Kesehatan masih bergerak mengusut dugaan bullying di balik kematian dokter yang sedang mengenyam Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi di Universitas Diponegoro (Undip) tersebut.
Disinggung soal rekaman suara yang diduga perbincangan dokter Aulia Risma dengan ayahnya, polisi belum mau menjelaskan.
Kasatreskrim Polrestabes Semarang Kompol Andika Dharma Sena saat dikonfirmasi soal rekaman yang beredar, ia hanya meminta menunggu keterangan resmi dari Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar.
Ia pun meminta agar publik menunggu hasil penyelidikan yang dilakukan polisi.
Baca juga: Ayah Susul Dokter Aulia Ke Tempat Peristirahatan Terakhir, Dikebumikan di Samping Makam Putrinya
"(Rekaman suara dijadikan bukti baru?) Nanti tunggu (keterangan) Kapolrestabes Semarang (Kombes Irwan Anwar) satu pintu semua ini," kata Kompol Andika Dharma Sena dilansir dari Tribunjateng.com, Rabu (28/8/2024).
Terpisah, Kapolrestabes Semarang saat dihubungi Tribunjateng.com, belum memberikan respons terkait rekaman suara yang diduga dokter Aulia Risma dengan ayahnya.
Sementara itu, mantan kuasa hukum Keluarga almarhumah dr Aulia Risma Lestari, Susyanto mengaku bila statusnya sebagai kuasa hukum korban dicabut secara sepihak oleh pihak keluarga pada Senin (26/8/2024).
"Intinya ada yang tidak suka dengan saya yang ingin mengawal kasus ini sampai selesai. Padahal (kasus) ini masih setengah jalan," katanya kepada wartawan.
Baca juga: Polisi Bentuk Tim Usut Dugaan Bullying dalam Kasus Kematian Dokter Aulia, Mulai Bekerja Pekan Ini
Ditanya soal rekaman yang beredar, Susyanto mengatakan rekaman voice note yang beredar di media sosial autentik dengan suara almarhumah.
Menurut dia, rekaman suara tersebut pun sebelumnya telah disodorkan kepada tim pencari fakta baik dari Kementerian Kesehatan dan Polrestabes Semarang.
"Benar itu suara asli (Aulia) lewat chatting whatsapp antara korban dengan ayahnya," ucap Susyanto.
Ia mengatakan korban Aulia memang sangat dekat dengan almarhum ayahnya.