News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Paus Fransiskus Berkunjung ke Indonesia

Usai Temui Paus Fransiskus, OKP Lintas Agama Siapkan Tur Perdamaian

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Paus Fransiskus melambaikan tangan saat ia meninggalkan audiensi umum mingguan pada tanggal 1 Mei 2024 di aula Paulus-VI di Vatikan. Setelah bertemu Paus Fransiskus, OKP Lintas Agama berinisiatif melakukan Tur Perdamaian bertemu Grand Syekh Al Azhar Ahmad Al Tayeb, penerima Nobel perdamaian hingga OKP Lintas agama di berbagai negara.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin mengaku tengah menyiapkan tur perdamaian dan sekretariat organisasi pemuda lintas agama se-Asia Pasifik.

Hal tersebut dilakukan setelah pertemuan dengan pimpinan tertinggi umat Katolik dunia Paus Fransiskus 21 Agustus 2024 lalu.

Koordinator organisasi pemuda lintas agama ini mengatakan tur perdamaian adalah misi penting untuk memperluas kampanye perdamaian dalam kemanusiaan yang juga diusung Paus Fransiskus dan Grand Syekh Al Azhar Ahmad Al Tayeb dalam Dokumen Doha.

Gus Addin menceritakan pimpinan organisasi pemuda lintas agama di Indonesia memiliki keresahan yang sama terhadap kondisi global saat ini.

Perang berkecamuk, sentimen antar suku dan agama, yang mengakibatkan gangguan serius terhadap harmoni hubungan sosial, hingga ekonomi.

"Di tengah situasi global yang berkecamuk perang, kebencian terhadap perbedaan agama dan ras, mengakibatkan ekonomi dan kehidupan sosial dunia tidak stabil, kampanye Perdamaian dalam Kemanusiaan menjadi yang sangat penting dilakukan," ujar Addin melalui keterangan tertulis, Jumat (30/8/2024).

Baca juga: Beberapa Ruas Jalan Ditutup saat Rangkaian Paus Fransiskus Melintas, Pj Gubernur Imbau Pekerja WFH

Setelah bertemu Paus Fransiskus, OKP Lintas Agama berinisiatif untuk melakukan "Tur Perdamaian" dengan bertemu Grand Syekh Al Azhar Ahmad Al Tayeb, penerima Nobel perdamaian, OKP Lintas agama di berbagai negara.

"Kami juga akan membentuk sekretariat bersama pemuda lintas agama Asia-Pasifik di Jakarta, untuk mengkampanyekan persaudaraan dalam kemanusiaan," katanya.

Satu di antara pijakan penting, lanjut Addin, adalah Dokumen Abu Dhabi, dimana dua pemuka agama terbesar di dunia, Paus Fransiskus dan Grand Syekh Al Azhar Ahmed Al Tayeb pada 4 Februari 2019 lalu.

Dokumen berisikan 12 poin tersebut merupakan salah satu harapan untuk mengembalikan harmoni sosial di dunia.

Untuk itu, pimpinan OKP Lintas Agama Indonesia bertemu dengan Paus Fransiskus, Rabu 21 Agustus kemarin dengan membawa Deklarasi Jakarta-Vatikan, yang berisikan 3 poin, yaitu:

1. Menjadi generasi muda Indonesia yang selalu mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai energi positif bagi peradaban dunia;

2. Mengajak kaum muda sedunia untuk membangun masyarakat dunia yang berpegang teguh pada prinsip toleransi, solidaritas, dan gotong royong;

3. Mendukung dan menyebarluaskan pandangan dan nilai-nilai yang tertuang dalam Dokumen Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia dan Kehidupan Bersama (Dokumen Abu Dhabi) untuk mewujudkan keadilan dan perdamaian dunia.

Baca juga: Jokowi: Persiapan Kunjungan Paus Ke Indonesia Sudah Direncanakan dengan Baik

Gus Addin melanjutkan, Paus Fransiskus menyambut baik deklarasi Jakarta-Vatikan tersebut, menjadi saksi dan menandatanganinya, sebagai wujud dukungan atas deklarasi tersebut.

Diketahui, OKP Lintas Agama ini terdiri dari Gerakan Pemuda Ansor, Pemuda Muhammadiyah, Pemuda Katolik, Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI), dan PERADAH (Persatuan Pemuda Hindu Indonesia).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini