News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Anies Baswedan dan Kiprah Politiknya

2 Modal Politik Anies jika Bentuk Partai Baru, Pengamat Singgung Basis Massa

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan - Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno menyatakan bahwa Anies Baswedan memiliki potensi politik yang cukup untuk mendirikan partai politik baru.  

TRIBUNNEWS.COM - Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno menyatakan bahwa Anies Baswedan memiliki potensi politik yang cukup untuk mendirikan partai politik baru.  

Menurut Adi, Anies memiliki modal politik yang kuat, terutama dari segi ketokohannya yang sudah mulai diakui di tingkat nasional.

"Karena Anies saya kira punya modal politik untuk mendirikan partai baru, terutama dari segi ketokohan, saya kira anies ketokohannya sudah mulai diakui di level nasional," kata Adi, Minggu (1/9/2024).

Selain itu, Anies juga memiliki basis massa yang bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan partai baru yang akan didirikannya.

Banyak jejaring pendukung Anies, menurut Adi, merupakan kelompok muslim perkotaan yang selama ini loyal memilihnya.

Adi percaya bahwa Anies dapat memaksimalkan dua faktor tersebut untuk membangun partai politik baru.

Menurutnya, jika niat itu direalisasikan akan dianggap sebagai contoh positif dalam dunia politik.

"Saya kira dua hal itu yang bisa dimaksimalkan Anies untuk bikin partai politik baru dan Anies akan diapresiasi dan dinilai memberikan contoh yang baik kalau bikin partai politik baru," ujar Adi.

Adi juga menganggap bahwa rencana Anies untuk mendirikan partai baru adalah langkah yang baik, karena ini akan menghindarkannya dari tuduhan memanfaatkan partai politik untuk kepentingan pribadi.

Dengan mendirikan partai baru, Anies akan sejajar dengan tokoh-tokoh politik lain yang juga mendirikan partai mereka sendiri setelah meninggalkan partai lama.

Seperti di antaranya, Wiranto dengan Hanura, Prabowo Subianto dengan Gerindra, Surya Paloh dengan Nasdem, Amien Rais dengan Partai Umat, dan Fahri Hamzah dengan Partai Gelora.

Baca juga: Gagal Maju Pilkada 2024, Anies Baswedan Dinilai Wajib Membentuk Partai Baru

"Saya kira publik menunggu Anies bikin partai politik baru, terutama untuk menjaga eksistensi politik Anies di lima tahun yang akan datang," tutur Adi.

Wacana Anies Bentuk Parpol

Sebelumnya, Anies Baswedan mengatakan mendapat banyak usulan untuk membuat partai politik baru usai batal maju dalam Pilkada 2024.

Hal ini setelah dirinya menyinggung jika partai politik sudah tersandera oleh kekuasaan sehingga dirinya belum memutuskan untuk masuk ke dalamnya.

"Nah gini kalau masuk partai pertanyaanya partai mana yang sekarang tidak tersandera kekuasaan, jangankan dimasuki, mencalonkan saja terancam agar berisiko juga bagi yang mengusulkan jadi ini adalah sebuah kenyataan," kata Anies dalam keterangannya melalui video seperti dikutip, Jumat (30/8/2024).

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga mengatakan banyak masukan yang menginginkannya untuk membuat partai politik.

Adapun Anies Baswedan tak menampik jika memang diperlukannya dibentuk sebuah partai atau organisasi masyarakat (ormas) baru.

"Apakah lalu akan membuat partai politik baru, bila untuk mengumpulkan semua semangat perubahan." 

"Yang sekarang makin hari makin terasa besar dan itu jadi sebuah kekuatan diperlukan jadi gerakan maka membangun ormas atau membangun partai baru mungkin itu jalan yang akan kami tempuh," ucapnya.

Untuk itu, Anies menyebut kemungkinan terbentuknya partai baru akan terealisasi dengan melihat banyaknya semangat untuk memulihkan demokrasi di Indonesia.

"Kita lihat sama sama ke depan semoga tdk terlalu lama lagii kita bisa mewujudkan langkah langkah kongkrit untuk bisa mewadahi gerakan yang sekarang ini makin hari makin besar menginginkan demokrasi yang setara yabg lebih sehat, politik yang lebih mengedepankan policy dan gagasan," tuturnya.

(Tribunnews.com/Milani Resti/Igman Ibrahim)(Kompas.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini