News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gaya Hidup Anak & Menantu Jokowi

Buntut Panjang usai Erina Gudono Diduga Pamer Naik Jet Pribadi, Pakar Sebut Kini Kaesang Malu

Penulis: garudea prabawati
Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kaesang Pangarep disorot publik di media sosial karena diduga menerima gratifikasi berupa fasilitas jet pribadi. Diketahui dugaan gratifikasi muncul usai Erina istri Kaesang mengunggah pemandangan dari jendela pesawat.

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep masih terus menjadi sorotan publik usai dilaporkan ke Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) atas dugaan gratifikasi penggunaan fasilitas jet pribadi.

Bahkan sempat sebagian publik menilai Kaesang 'menghilang' hingga mencuat desakkan publik ke KPK untuk mencari Kaesang.

Namun terbaru akhirnya Kaesang muncul ke publik, dirinya hadir di kantor DPP PSI, di Jakarta Pusat, Rabu (4/9/2024).

Saat ditemui, Kaesang belum mau diwawancara. Ia menyebut, ada rapat yang harus dilakukannya bersama PSI terlebih dahulu.

"Rapat dulu, rapat dulu," ucap Kaesang, kepada Tribunnews.com, pada Rabu (4/9/2024).

Diketahui kabar Kaesang diduga menerima gratifikasi bermula ketika istrinya, Erina Gudono, memamerkan foto jendela pesawat yang diduga jet pribadi di media sosial.

Jet pribadi Gulfstream G650ER itu dilaporkan digunakan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tersebut untuk terbang ke Amerika Serikat (AS).

Erina mengunggah pemandangan dari kaca pesawat pada 17 Agustus 2024 lalu.

Di sisi lain beredar juga video Kaesang dan Erina turun dari pesawat Gulfstream dengan nomor registrasi N588SE.

Pesawat jet pribadi yang ditumpangi Kaesang, diduga adalah fasilitasi pihak ketiga.

PSI Konfirmasi soal Isu Kaesang Menghilang

Baca juga: KPK Diminta Tak Hanya Periksa Kaesang, Demokrat: Banyak Anggota DPR yang Naik Private Jet

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Raja Juli Antoni, mengungkapkan Kaesang kini berada di Indonesia.

Penjelasan Raja Juli juga menandakan Kaesang tidak menghilang.

Bahkan dikatakannya, Kaesang sudah memimpin rapat koordinasi partai, di DPP PSI di Jalan Wahid Hasyim, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

"Mas Kaesang Pangarep sudah berada di Jakarta sejak tanggal 28 Agustus 2024, pagi hari," kata Raja Juli, mengutip Kompas.com.

"Mas Kaesang memimpin rapat koordinasi finalisasi dukungan pilkada dan menandatangani berkas-berkas rekomendasi," tambah Raja Juli.

Bahkan, kata dia, hampir setiap hari setelah tanggal 28 Agustus 2024, Kaesang selalu berkantor di DPP PSI.

"Bila tidak keluar kota, sore atau malam setelah jam kantor, saya secara pribadi selalu bertemu dengan Mas Kaesang, berdiskusi tentang persiapan Pilkada 2024," kata Raja Juli.

Soal Jet Pribadi Kaesang Potensi Sulit Diusut

Pakar hukum tata negara, Bivitri Susanti, menilai sulit untuk mengusut penggunaan jet pribadi Ketua Umum PSI Kaesang dan istri, Erina saat-saat ini.

Hal ini lantaran terkait dengan situasi politik di mana sang ayah, Joko Widodo (Jokowi) masih menjadi Presiden Republik Indonesia saat ini.

"Dengan situasi politik yang seperti sekarang sih, saya merasa sangat sulit ya, paling tidak sampai dengan dua bulan ini," kata Bivitri saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (3/9/2024).

Sebab, selama masih belum lengser dari jabatan, Jokowi disebut Bivitri bisa menggunakan wewenangnya untuk menyelamatkan diri dan keluarganya.

Namun meski sulit, ia mendorong para penegak hukum untuk setidaknya bergerak lebih dulu melalui investigasi tanpa memikirkan hasil akhirnya.

"Tapi, kalau saya sih berada pada posisi yang penting kita mulai dulu. Kalau memang ada dugaan pelanggaran hukum, ya ada lah kewajiban dari penegak hukum untuk mulai menginvestigasinya," jelasnya.

"Ujungnya kena atau enggak, urusan belakangan yang penting harus ada investigasi," sambung Bivitri.

Pengajar di Sekolah Tinggi Hukum (STH) Indonesia Jentera ini menekankan ihwal tidak ada mantan presiden yang tidak kebal hukum.

"Tapi, menurut saya sih, kan presiden itu sebenarnya, apalagi mantan presiden itu enggak kebal hukum. Di manapun kita sudah belajar, di mantan presiden itu enggak kebal hukum. Jadi, kalau memang ada, kalau nanti dugaan ini terbukti, ya berarti siapapun harus dapat sanksi," pungkasnya.

Pakar Sebut Kaesang Malu

Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komaruddin, mengungkap analisis di balik perubahan sikap Kaesang dari perspektif komunikasi politik.

Menurut dia sembunyinya Kaesang ini tidak terlepas dari viralnya pemakaian jet pribadi ke AS bersama sang istri Erina Gudono.

Dia menduga perubahan Kaesang kini diliputi rasa bersalah dan malu hingga akhirnya enggan muncul ke publik.

Sebab, Kaesang telah mencoreng nama keluarga Presiden Jokowi yang dicitrakan sederhana yang jauh dari kehidupan kemewahan.

"Mungkin dia merasa bersalah dan malu. Karena selama ini kekuarga Jokowi yang dianggap mencitrakan diri keluarga yang sederhana, ternyata mempraktikan hidup mewah dan glamor," kata Ujang saat dikonfirmasi, Rabu (4/9/2024).

Ujang menjelaskan kondisi itu semakin diperparah seusai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga akan mengklarifikasi Kaesang dalam dugaan kasus gratifikasi pemakaian jet pribadi tersebut.

Dilaporkan

Kaesang bakal dilaporkan ke Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) jika tak kunjung muncul ke publik.

Hal ini disampaikan para eksponen Aktivis 98 setelah selesai melaporkan "hilangnya" Kaesang ke Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (4/9/2024).

"Jadi kita akan kita laporkan ke Kontras untuk menemukan keberadaan Kaesang yang menghilang," ujar eksponen Aktivis 98, Tejo Asmoro.

Ini dilakukan lantaran polisi sampai hari ini juga tak mengindahkan laporan tentang "hilangnya" Kaesang Pangarep di tengah isu dugaan gratifikasi yang menyeretnya.

Sementara Eksponen Aktivis 98 lainnya, Fauzan Luthsa, mengatakan jika Polri tak berhasil menemukan Kaesang, maka Indonesia akan mengalami kerugian besar.

Sebab, Kaesang merupakan aset bangsa.

"Sekali lagi menjadi kerugian bagi bangsa jika Kaesang tidak ditemukan," tegas dia.

Lebih lanjut, Fauzan juga berharap masyarakat dari berbagai daerah juga ikut terlibat melakukan pencarian Kaesang.

"Kami mendorong masyarakat agar berama-ramai untuk turut mencari Kaesang bisa melalui tempelan di poster-poster tiang listrik atau melalui berbagai platform," ungkap dia Fauzan.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati/Ibriza Fasti Ifhami/Mario Christian Sumampow/Igman Ibrahim/Galuh Widya Wardani) (Kompas.com/Rahel Narda Chaterine)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini