Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) turut dilibatkan dalam pengamanan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Aceh-Sumatera Utara pada 9-20 September 2024.
Mantan narapidana kasus terorisme (napiter) asal Aceh Muhammad Aulia menyatakan keterlibatan BNPT dapat mencegah terjadi aksi teror.
“Keterlibatan BNPT untuk mengamankan PON tentu sangat bagus. Kalau BNPT tidak terlibat, tentu akan ada kekhawatiran terhadap terjadinya aksi-aksi teror," ucap eks kombatan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) ini dalam keterangannya, Kamis (12/9/2024).
Secara umum, Aulia menganggap pengamanan PON sudah dilakukan dengan baik oleh pemerintah melalui sekitar 10 ribu personel gabungan Kepolisian RI (Polri) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Selain itu, ia melanjutkan, ada juga keterlibatan masyarakat Aceh yang ikut mengamankan PON agar berjalan lancar.
"Keterlibatan masyarakat tentu sangat penting. Di Aceh, ada pengamanan adat berbasis gampong atau desa. Jadi, masyarakat desa yang dekat dengan venue dilibatkan untuk ikut mengamankan PON," kata Aulia.
Baca juga: Demi IKN dan Indonesia Maju, TNI/Polri Diminta Jaga Stabilitas Keamanan, Jokowi Bocorkan Caranya
Bagi masyarakat Aceh, Aulia menambahkan, penyelenggaraan PON menjadi semacam sarana untuk mempromosikan bumi Aceh kepada dunia luar, bahwa Aceh aman untuk dikunjungi siapa pun.
"Dulu Aceh dikenal sebagai daerah yang tidak aman, lalu sedikit-sedikit menerapkan syariat Islam. PON ini menjadi sarana promosi bahwa Aceh tidak se-ekstrem yang dibayangkan. Aceh itu aman, masyarakatnya bersahabat, dan budayanya tidak seseram yang dipikirkan," ujar Aulia.
Aulia bersama puluhan eks napiter lain berkomitmen membantu pemerintah untuk ikut mengamankan PON agar perhelatan tersebut berlangsung aman dan lancar.