TRIBUNNEWS.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menyetujui penggunaan vaksin Mpox di Indonesia.
Artinya, vaksin Mpox dapat diberikan kepada masyarakat dalam situasi darurat kesehatan.
Saat ini, vaksin Mpox yang digunakan di Indonesia adalah Modified Vaccinia Ankara-Bavarian Nordic (MVA-BN), yakni vaksin turunan cacar (smallpox) generasi ketiga yang bersifat non-replicating.
Adapun vaksinasi Mpox dengan MVA-BN telah dilakukan sejak 2023, setelah ditemukan kasus konfirmasi Mpox di Indonesia.
Berdasarkan dokumen WHO berjudul “Weekly Epidemiological Record: Smallpox and Mpox (Orthopoxviruses) Vaccine Position Paper” yang diterbitkan pada 23 Agustus 2024, ada tiga vaksin yang dapat digunakan untuk pencegahan Mpox, yakni:
1. MVA-BN
Vaksin ini disetujui tahun 2013 untuk pencegahan cacar di Kanada dan Uni Eropa yang ditujukan kelompok orang berusia 18 tahun ke atas.
Pada 2019, vaksin MVA-BN ini disetujui untuk mencegah cacar dan Mpox pada orang dewasa di Amerika Serikat.
Vaksin ini tidak dilisensikan untuk kelompok orang di bawah usia 18 tahun.
Menurut tinjauan pakar dari jurnal berjudul, “Vaccines against mpox: MVA-BN and LC16m8” yang terbit di Taylor & Francis Online pada 1 September 2024, probabilitas MVA-BN menurunkan penyakit Mpox sebesar 62 persen hingga 85 persen.
Pada orang yang sudah terkena Mpox, MVA-BN mengurangi risiko penyakit sebesar 20 persen.
Baca juga: India Deteksi Kasus Suspek Mpox Pertama
2. LC16m8
Di Jepang, LC16m8 dilisensikan pada 1975 untuk penyakit cacar tanpa batasan usia.
Kemudian diperluas untuk pencegahan Mpox pada Agustus 2022.
LC16m8 yang digunakan merupakan vaksin cacar generasi ketiga.
Berdasarkan hasil uji klinis, vaksin LC16m8 memberikan perlindungan terhadap virus Mpox.
MVA-BN dan LC16m8 secara konsisten mengembangkan respons antibodi penetral terhadap orthopoxvirus, termasuk Clade I MPXV.
3. ACAM2000
Vaksin cacar generasi kedua ini disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) untuk imunisasi cacar sejak 2007.
Pada 2024, vaksin ini disetujui untuk pencegahan Mpox di bawah protokol Investigasi Obat Baru Akses yang Diperluas (Expanded Access Investigational New Drug).
(Tribunnews.com/Widya)