Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Operasional PT Len Industri, Tazar Marta Kurniawan mengatakan 25 radar pertahanan Ground Countrol Intercept (GCI) baru yang dibeli Indonesia diproyeksikan akan mampu terintegrasi dengan pusat komando dan pengendalian (Puskodal) baik yang ada di TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut, maupun Angkatan Udara.
Ia menjelaskan nantinya data yang dikumpulkan radar-radar tersebut diproyeksikan mampu disebar tidak hanya dengan seluruh Puskodal di tiga matra TNI melainkan juga terintegrasi dengan sejumlah alutsista.
Untuk mentransmisikan data yang ditangkap radar tersebut, kata dia, PT Len telah mengembangkan teknologi Tactical Data Link (TDL).
"Interoperabilitas itu pokoknya wilayahnya PT Len untuk bisa mengintegrasikan dengan Pangkoopsudnas. Itu nanti akan menyebar ke puskodal-puskodal yang lain. Jadi semuanya harus terintegrasi," kata Tazar di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (13/9/2024).
"Kuncinya kan itu, bagaimana pengolahan data, ditransmit ke mana-mana itu melalui yang namanya tactical data link, atau yang kita sebut namanya Link Id," sambung dia.
Ia mengatakan pihaknya berencana akan melakukan Factory Acceptance Test dengan Thales akhir tahun ini.
Baca juga: Momen Kapal Selam KRI Cakra 401 Muncul di Permukaan Teluk Jakarta Dalam Rangka HUT ke-79 TNI AL
Sehingga, rencananya proses pemasangan radar-radar baru tersebut baru akan dilakukan tahun depan.
"Belum (dipasang). Karena rencana kita akan melakukan Factory Acceptance Test itu akhir tahun ini. Acceptance di sana baru kita lakukan instalasi (radar baru) tahun depan," kata Tazar.
Untuk diketahui, Tactical Data Link (TDL) merupakan alat komunikasi data antar alutsista yang memungkinkan setiap alutsista untuk bertukar data taktis yang saling terintegrasi.
Baca juga: Kisah Wakil Komandan Kapal Perang TNI AL Rawat Ratusan Anak Buah Tumbang Dihantam Ombak Laut Arafuru
Dengan demikian, kesadaran situasi (situation awareness) dan efisiensi koordinasi antar alutsista meningkat.
Selama ini Link ID sudah digunakan dalam program Communication Tactical Data Link System (CTDLS) TNI AU.
Program tersebut merupakan kegiatan TNI AU dalam mengimplementasikan Network Centric Warfare sejak tahun 2015 dan tahun 2019 dengan integrasi Link ID ke 3 unit pesawat patroli maritim, 4 Puskodal, serta 15 unit base station (BTS).
Rencananya, kegiatan CTDLS tahap 3 akan dilakukan di renstra 2020-2024 untuk diterapkan di beberapa unit pesawat dan base station (BTS).
Selai itu, Link ID juga sudah digunakan dalam program Link TNI AL.
PT Len Industri bekerja sama dengan PT PAL Indonesia menggelar Link ID pada 4 unit KCR-60.
Dengan tergelarnya Link ID, maka KCR-60 mampu untuk interoperable dengan sistem CTDLS TNI AU.