TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara (Jubir) Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, buka suara soal rencana pertemuan presiden terpilih dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Dahnil menyebut Prabowo Subianto memiliki semangat persatuan demi menghadapi tantangan kondisi global yang sangat dinamis.
"Maka rumah kita harus dipastikan baik-baik saja, kompak, dan sebagainya," ucap Dahnil di Jakarta, Sabtu (28/9/2024), dilansir YouTube Kompas TV.
"Itulah sebabnya kenapa Pak Prabowo tentu mengajak semua kelompok, ya, termasuk tentu ingin bertemu dan berkomunikasi dengan Ibu Megawati," imbuhnya.
Menurutnya, Prabowo dan Megawati akan bertemu sebelum pelantikan presiden pada 20 Oktober 2024 mendatang.
"Dalam waktu dekat, pasti sebelum Pak Prabowo pelantikan, Bu Megawati dan Pak Prabowo akan ketemu dan bicara terkait dengan agenda-agenda ke depan," ungkapnya.
Lebih lanjut, Dahnil mengatakan Prabowo terbuka kepada siapa pun yang ingin bergabung ke pemerintahan, termasuk PDIP.
"Kalau terkait di dalam pemerintahan atau di luar pemerintahan itu tentu adalah keputusan masing-masing partai," tuturnya.
Hanya saja, bagi siapa pun yang ingin bergabung ke pemerintahan, wajib mengikuti syarat dari Prabowo.
"Pak Prabowo tentu memberikan kesempatan bagi siapa yang ingin berkontribusi dalam pemerintahan, bila bisa mengikuti syarat yang diberikan Pak Prabowo terkait dengan pembangunan bersama-sama, bekerja bersama-sama itu," ungkap Dahnil.
Syarat Gabung Pemerintahan Prabowo
Sementara itu Dahnil mengungkapkan tiga syarat supaya bisa bergabung ke pemerintahan Prabowo Subianto.
Baca juga: Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Pemerintahan Prabowo-Gibran Dinilai Realistis
Pertama, Prabowo ingin mereka yang bergabung di dalam kabinet harus memiliki integritas.
"Karena komitmen Pak Prabowo kan Anda perhatikan selama ini terkait dengan komitmen anti-korupsi, itu yang ingin dipastikan Pak Prabowo," ujarnya.
Kedua, Ketua Umum Partai Gerindra itu menekankan terkait pentingnya kompetensi.
"Itulah kenapa sejak awal, Pak Prabowo menyampaikan ingin membentuk zaken kabinet, terlepas dari dalam partai politik maupun dari luar partai politik, tapi harus zaken, harus ahli," terang Dahnil.
Ketiga, Prabowo menegaskan pentingnya loyalitas lantaran dalam koalisi pemerintahan dirinya merupakan "kapten kapal".
"Mereka yang menjadi menteri Pak Prabowo harus tegak lurus dengan agenda-agenda pembangunan yang sudah dibuat Pak Prabowo," tuturnya.
PDIP Dapat Jatah Menteri?
Diberitakan sebelumnya, Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, buka suara soal isu partainya memperoleh jatah menteri pada pemerintahan Prabowo Subianto.
Terkait hal tersebut, Ketua DPR RI itu meminta semua pihak untuk menunggu.
"Apakah akan menempatkan salah satu kader atau tidak, kita tunggu saja," kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (27/9/2024).
Lebih lanjut, Puan menyebut belum ada pembahasan terkait apakah PDIP akan bergabung dengan pemerintahan mendatang.
Pasalnya, PDIP masih fokus persiapan pelantikan anggota DPR RI terpilih periode 2024-2029 pada 1 Oktober mendatang.
"Kami belum bicara terkait dengan masalah Kabinet, karena kami masih fokus dengan pelantikan tanggal 1 Oktober, pelantikan anggota DPR tanggal 1 Oktober," ucapnya.
Meski begitu, Puan mengungkapkan PDIP berkomunikasi intensif dengan pihak presiden terpilih.
"Untuk pertemuan dengan Pak Prabowo, seperti yang sudah disampaikan, tetap dalam komunikasi yang intensif," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Deni/Chaerul)