News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Moeldoko Sebut Nasib Kantor Staf Presiden Sangat Bergantung pada Prabowo, Namanya akan Berganti?

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko usai acara Peluncuran Technical Cooperation Program Regenerasi Petani, di Kantor Staf Presiden, Rabu, (2/10/2024).

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan bahwa keberlangsungan lembaga Kantor Staf Presiden ke depan bergantung bergantung pada Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

Hal itu disampaikan Moeldoko usai acara Peluncuran Technical Cooperation Program  Regenerasi Petani, di Kantor Staf Presiden, Rabu (2/10/2024).

Baca juga: KSP Sebut KPK Periode Ini Babak Belur, Eks Penyidik: pada Akhirnya Istana Mengakui

"Jadi KSP ini sebuah lembagaan struktural ya, dan itu sangat tergantung dari pemimpin nasional, tergantung dari Bapak Presiden, apakah dibentuk dengan nama yang sama atau juga bisa dibentuk dengan nama yang lain atau bahkan juga tidak dibentuk," kata Moeldoko.

Menurut Moeldoko berkaca dari pemerintahan sebelumnya lembaga KSP memiliki peran yang sama namun dengan nama yang berbeda di setiap pemerintahan.

Misalnya di era Presiden Soeharto bernama Sekretaris Pengendalian Operasional Pembangunan (Sesdalobang), kemudian di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bernama Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4).

"Sekarang ada kantor Kepala Staf Kepresidenan, apakah itu nanti ada atau tidak? Ini sangat tergantung dari urgensinya Bapak Presiden yang akan datang," katanya.

Menurut Moeldoko kemungkinan ada perubahan di KSP pada pemerintahan mendatang terlihat dari dibentuknya Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO). Tugas komunikasi yang selama ini ada KSP nantinya akan dibawah PCO.

Baca juga: KSP: Program Pompanisasi Tak Tepat Sasaran, Kementan: Pernyataan Ngawur

"Dalam rangka mengelola isu strategis dan komunikasi politik, komunikasi publik, dan lebih titik beratnya lagi komunikasi politik dan komunikasi publik, itu PCO yang berperan mengambil posisi itu," katanya.

Apabila lembaga KSP masih ada nantinya kata Moeldoko maka tidak akan bertugas dalam mengelola komunikasi politik atau komunikasi publik. Namun lebih kepada fungsi monitoring dan evaluasi program pembangunan.

"Berikutnya mungkin apa tugasnya yang titik beratnya disini? Mestinya menurut saya kayaknya ke monev, Monitor dan Evaluasi terhadap program-program Prioritas Nasional dan PSN. Yang kedua, memastikan bahwa program itu bisa berjalan dengan baik. Saya pikir mungkin kira-kira disitu, untuk komunikasi publiknya mungkin sudah tidak ada lagi," katanya.

Meskipun demikian kata Moeldoko, belum ada pembicaraan antara dirinya dengan Presiden Terpilih Prabowo Subianto terkait dengan lembaga KSP nantinya.

"Belum, secara pribadi belum ada, khusus yang berkaitan dengan Ke KSP-an," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini