TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tidak kurang 200 prajurit TNI melakukan penerjunan pada perayaan HUT ke-79 TNI kemarin di kawasan Silang Monas, Jakarta Pusat, pada Sabtu (5/10) pagi kemarin.
Mereka berasal dari tiga matra, yakni Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL) dan Angkatan Udara (AU).
Dari ratusan penerjun itu, terselip enam prajurit Koprs Wanita TNI yang turut dilibatkan.
Mereka terdiri dari empat prajurit Kowad dan dua prajurit Kowal.
Salah satunya adalah Mayor (CAJ) Yose Damayanti dari Kowad dari kesatuan Kopassus.
Di usianya yang memasuki 53 tahun, Mayor Yose tetap menjadi wanita tangguh yang berani melakukan penerjunan di depan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Presiden Terpilih Prabowo Subianto, serta seluruh pejabat TNI-Polri dan pejabat negara.
Baca juga: Masyarakat Minta Tos dengan Penerjun TNI hingga Naik Kendaraan Tempur Bersama Sniper Kopassus
Keberanian Mayor CAJ Yose itu tak lahir begitu saja.
Jam terbang yang cukup tinggi dalam melakukan penerjunan membuatnya sudah terbiasa terbang di udara.
"Saya terjun payung sudah sejak tahun 1991, sudah sekitar 2.800 kali menerjun," kata Yose saat ditemui Tribunnews, Sabtu (5/10).
Meski sudah berkali-kali melakukan penerjunan dari ketinggian hampir 6.000 kaki di atas permukaan laut, Yose tetap bangga kembali melakukan atraksinya pada perayaan HUT ke-79 TNI tahun ini.
Meski usianya juga tak muda lagi, Yose bangga karena masih bisa membaktikan dirinya untuk bangsa dan negara apalagi kali ini bisa menghibur banyak orang.
Yose merasa aksinya pada perayaan HUT TNI ke-79 ini sangat spesial karena ada ribuan orang yang menyaksikan.
Kehadiran ribuan warga itu menurut Mayor Yose sebagai tanda kecintaan masyarakat terhadap TNI.
"Kemudian undangan juga banyak yang hadir, para pejabat dari luar negeri juga banyak yang hadir. Suatu hal yang sangat luar biasa bagi saya," jelasnya.
Meski spesial, Yose mengaku penerjunan kali ini juga tak bisa dihindarkan dari kendala.
Selain kendala angin, para penerjun juga dihadapkan dengan tantangan mendarat di tengah kota.
Obstacel atau rintangannya lebih sulit dibandingkan tempat lain. Gedung bertingkat hingga tiang listrik menjadi tantangan bagi para penerjun ini melakukan aksinya. Karena, jika salah melakukan pengarahan, penerjun bisa saja terlempar jauh dari tempat pendaratan.
Untungnya, alat yang digunakan para penerjun TNI itu untuk terjun payung itu sudah pasti kuat dan kokoh.
Itu terbukti karena jenis parasut tactical ini bisa menahan beban hingga 145 kilogram.
Sebagai penerjun senior, Yose pun berharap ada junior-juniornya prajurit Korps Wanita TNI yang bisa mengikuti jejaknya menjadi penerjun TNI.
Ia pun meminta para prajurit Korps Wanita TNI penerus bisa mengabdikan diri untuk bangsa dan negara tanpa rasa takut.
"Harapan untuk TNI, semoga semakin jaya, semakin memiliki jiwa ksatria, kemudian tidak melupakan sejarah, dan saya minta adik-adik saya, penerus penerus saya juga bisa meneruskan profesi saya sebagai penerjun," tuturnya.
Pertama Kali Terjun di Monas
Berbeda dengan Yose, penerjun lainnya dari Satuan Brigif 18 Denpandutaikam Divisi II Kostrad, Praka Luddin Kudadiri menceritakan pengalamannya menjadi penerjun pada perayaan HUT ke-79 TNI ini.
Meski sudah melakukan 759 penerjunan sejak 2019 laluLuddin mengaku ini baru pertama kali ia terjun di kawasan Silang Monas, Jakarta Pusat.
"Untuk penerjunan di HUT ke-79 sangat menyenangkan, dan untuk pertama kali saya terjun di Monas yang disiarkan oleh seluruh masyarakat, terutama di Monas ini disaksikan oleh Presiden kita dan TNI para kepala staf TNI," kata Luddin kepada Tribunnews.
Sementara soal kendala, Luddin menyebut tak ada kendala yang berarti ketika dirinya melompat dari pesawat di ketinggian 6.000 kaki di atas permukaan laut.
Bahkan, ketika sudah mendekati daratan, parasut yang digunakan mengembang dengan sempurna hingga proses pendaratan berjalan dengan baik.
"Perasaan saya terpilih menjadi pasukan penerjun dari Angkatan Darat Kostrad Divisi Dua khususnya Denpandutaikam Brigif 18 Trisula, perasaan terjun di Monas ini bisa disaksikan oleh Presiden kita sangat menyenangkan dan gembira karena juga disaksikan oleh masyarakat," tuturnya.
Dalam hal ini, Luddin juga menuturkan harapan dan doanya untuk TNI ke depan. Dia berharap TNI bisa terus kompak untuk menjaga pertahanan negara.(tribun network/abd/dod)