News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kronologis Perselisihan Masinton Vs Camelia, Berawal Tarik Baju Hingga Saling Lapor Polisi

Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Masinton Pasaribu. Perselisihan antara Masinton Pasaribu, calon bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) dengan Camelia Neneng Susanty Sinurat, wakil ketua DPRD Tapteng kian memanas. Kedua kader PDIP tersebut pun saling lapor di kepolisian.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berikut ini kronologis perselisihan calon bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu (Tapteng) dengan Wakil Ketua DPRD Tapteng Camelia Neneng Susanty Sinurat.

Perselisihan keduanya berawal dari tarik kerah baju hingga berujung pada laporan ke polisi.

Baca juga: KPU Periksa Berkas Pendaftaran Kembali di Wilayah Calon Tunggal, Termasuk Milik Masinton Pasaribu

Peristiwa itu terjadi di Sibolang Durian, Jalan Iskandar Muda, Kota Medan, Minggu (6/10/2024), sebagaimana diungkapkan oleh Anggota DPRD Tapteng dari fraksi PDIP Ari Mitara Halawa.

Awalnya, Masinton menyinggung soal Pilkada Tapteng. Sebagaimana diketahui, Masinton maju sebagai calon bupati Tapteng bersama wakilnya, Mahmud Efendi.

Baca juga: Masinton PDIP Minta KPK Lacak dan Kejar Keberadaan Kaesang di Amerika

Namun Ari dan Camelia dianggap tak mendukung perjuangan Masinton.  
“Kenapa kau tidak tegak lurus? Buka bajumu itu kalau kau tak mau tegak lurus,” kata Ari menirukan perkataan Masinton seperti dikutip dari Kompas.com. 

"Di situ lah, dia (Masinton) mencengkram bajunya (Camelia) sampai putus (tiga) kancing bajunya. Itu kemeja PDIP (yang dipakai Camelia). Kakak (Camelia) itu terpelongo aja, diam,” tambahnya.

Kancing Baju Copot

Meski sama-sama kader banteng, Camelia melaporkan Masinton Pasaribu karena menarik bajunya. 

Kaget ditarik hingga kancing bajunya terlepas, Camelia mengaku menangis dan akhirnya melaporkan eks anggota DPR tersebut ke Polrestabes Medan.

Anggota DPRD Tapteng dari fraksi PDIP Ari Mitara Halawa, mengatakan, peristiwa itu terjadi di Sibolang Durian.

Dia menceritakan, mulanya sejumlah kader PDIP datang ke Sibolang usai mengikuti rapat kerja daerah khusus (Rakerdasus) di Hotel Adimulia.

“Semalam, habis raker kami makan durian ke Bolang. Sewaktu mau pulang dari situ, Pak Masinton memanggil kami,” kata Ari saat diwawancarai di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pirngadi, Senin (7/10/2024).

“Kami ditanyai, ‘kenapa kamu tidak tegak lurus? Terus saya tanya, kenapa? Lalu dia bilang, ‘gak usah kau bawa-bawa lambang PDIP itu kalau kau tak mau jujur’. Ya saya jawab, 'siap, saya salah, Pak,” sambungnya.

Menurut Ari, saat itu Masinton menyinggung soal Pilkada Tapteng. 

Sebagaimana diketahui, Masinton maju sebagai calon bupati Tapteng bersama wakilnya, Mahmud Efendi.

Namun Ari dianggap tak mendukung perjuangan Masinton.

Setelah itu, Masinton beralih ke Camelia. Pertanyaan serupa juga ditanyakan Masinton ke Camelia. “Kenapa kau tidak tegak lurus? Buka bajumu itu kalau kau tak mau tegak lurus,” kata Ari menirukan perkataan Masinton.

“Di situ lah, dia (Masinton) mencengkram bajunya (Camelia) sampai putus (tiga) kancing bajunya. Itu kemeja PDIP (yang dipakai Camelia). Kakak (Camelia) itu terpelongo aja, diam,” sambungnya.

Tak lama, Ari bersama Camelia berpamitan pulang ke Sibolga. Di perjalanan, masih di Medan, Camelia menangis di dalam mobil.

Camelia menghubungi suaminya dan disarankan untuk membuat laporan ke polisi. “Tadi malam Pak Masinton dilaporkan ke Polrestabes Medan. Saat ini, kakak (Camelia) ke sini (RSUP Pirngadi) sejak pagi tadi. Mungkin sekalian divisum dan dirawat,” ucapnya.

Baca juga: Anies dan PDIP Bertemu karena Persamaan Nasib, Rano Karno, Masinton Atau Ahok yang Jadi Pendamping?

Bantah Tarik Baju

Terkait peristiwa itu, Masinton menyampaikan, tanggapannya akan diwakilkan DPD PDIP Sumut.

Adapun Wakil Ketua DPD PDIP Sumut, Aswan Jaya, menyampaikan bahwa tuduhan penarikan baju itu adalah hoaks.

"Terkait laporan tersebut, DPD PDIP Sumut dalam hal ini mengklarifikasi bahwa laporan tersebut terlalu berlebihan dan hoaks terhadap peristiwa sesungguhnya," kata Aswan kepada Kompas.com.

Aswan menjelaskan, saat itu Masinton menegaskan seluruh kader harus tegak lurus dengan perintah partai. Jika tidak, maka kader itu harus melepas baju partai.

"(Masinton menyampaikan) sambil menunjuk gambar partai di baju partai yang dikenakan Camelia. Masinton tidak ada menarik baju Camelia," ujarnya.

"Dan saat itu Camelia memang tidak mengancing baju bagian atasnya. Jadi tidak ada kancing yang sampai copot. Terlalu mendramatisir dia itu," tambahnya.

"Tim hukum PDIP akan melaporkan balik kader pengkhianat yang telah membuat berita palsu dan menyesatkan. Berita hoaks tersebut adalah upaya sistematis pihak lawan untuk menjelek-jelekkan paslon Masinton-Mahmud yang memperjuangkan perubahan di Tapteng," ujarnya.

Baca juga: Pendaftarannya di Pilkada Ditolak, Politikus PDIP Masinton Pasaribu Laporkan KPU Tapteng ke DKPP

Saling Lapor

Perselisihan antara Masinton Pasaribu, calon bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) dengan Camelia Neneng Susanty Sinurat, wakil ketua DPRD Tapteng kian memanas.

Kedua kader PDIP tersebut pun saling lapor di kepolisian. Mulanya, Camelia yang melaporkan Masinton terkait dugaan penganiayaan ke Polrestabes Medan.

Selanjutnya, hari ini, Camelia dilaporkan ke Polda Sumatera Utara oleh tim penasehat hukum pasangan calon bupati Tapteng, Masinton-Mahmud.

"Hari ini kami resmi melaporkan Camelia atas dugaan menebar berita bohong atau hoax yang mengakibatkan pencemaran nama baik Masinton," kata Joko Pranata Situmeang selaku tim penasehat hukum Masinton-Mahmud dikutip dari Kompas.com. 

Selain Camelia, ia melaporkan anggota DPRD Tapteng, Ari Mitara Halawa. Menurut dia, pernyataan Ari terkait Masinton menarik baju Camelia tidak sesuai dengan fakta.

"Itu berita kita duga sengaja didramatisir. Katanya bajunya ditarik hingga kancing baju lepas. Padahal di sana banyak saksi yang melihat kejadian. Tidak ada kancing yang lepas. Makanya kita laporkan ibu Camelia ini," ucapnya.

Joko menyebutkan, akting Camelia kurang rapi. Sebab di lokasi, ada sejumlah pemimpin di PDI-P. Mulai dari Ketua DPD PDIP Sumut, Rapidin Simbolon hingga Ketua DPC PDI-P Tapteng, Sarma Hutajulu.

"Kok bisa ya kancing baju katanya copot, tapi orangnya opname. Sudah lah, sudahi semua sandiwara itu karena dapat merugikan diri sendiri," sebutnya.

Joko melaporkan Camelia dan Ari dengan nomor laporan: STTLP/B/1398/X/2024/SPKT/Polda Sumatera Utara atas dugaan tindak pidana kejahatan informasi dan transaksi elektronik UU Nomor 1 Tahun 2024.

Terkait laporan itu, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi sedang mencek terkait informasi tersebut.

"Nanti dicek ya," kata Hadi.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini