TRIBUNNEWS.COM - Susunan kabinet pemerintahan 2024 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sudah hampir rampung.
Prabowo dikabarkan juga telah memanggil sejumlah calon menterinya ke kediamannya di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
Kabar itu pun dikonfirmasi oleh Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani.
"Orang dan nomenklatur sudah mulai disusun, dan bahkan sudah mulai ada yang dipanggil (Prabowo Subianto)," kata Muzani di Jakarta, Selasa (9/10/2024).
Bocoran-bocoran terkait siapa sosok yang akan mengisi kabinet Prabowo pun kini mulai mencuat.
Satu diantaranya ada nama Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Silmy Karim.
Ketua Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) sekaligus wakil komandan Tim Kampanye Nasional Pemilih Muda (TKN Fanta), Anggawira, mengatakan, Silmy digadang-gadang bakal menjadi menteri kesehatan.
Lantas siapa sosok Silmy Karim?
Silmy Karim merupakan pria kelahiran Tegal, Jawa Tengah pada 19 November 1974.
Pria berusia 50 tahun ini tengah mengemban jabatannya sebagai Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sejak 2023.
Silmy Karim diketahui tidak memiliki latar belakang pendidikan di bidang Kesehatan.
Baca juga: Dirut Krakatau Steel Silmy Karim Jadi Dirjen Imigrasi, Ini Kata Pengamat
Ia menempuh pendidikan sarjana di Universitas Trisakti sebagai sarjana ekonomi.
Silmy Karim kemudian melanjutkan gelar magister Ekonomi di Universitas Indonesia (UI) pada 2007.
Silmy Karim juga mendapat kesempatan mengenyam pendidikan kemiliteran dan pertahanan atas prakarsa Wakil Menteri Pertahanan (2010-2014), Amin Sjafrie Sjamsoeddin.
Pendidikan itu menjadi bekal karena dirinya yang juga pernah bertugas di berbagai institusi pemerintah, seperti Kementerian Pertahanan, Badan Intelijen Negara (BIN), dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Kala itu ia dikirim ke sejumlah institusi pendidikan militer dan pertahanan di luar negeri.
Mulai dari NATO School di di Jerman hingga ke Harvard University dan Naval Postgraduate School di Amerika Serikat.
Berbekal pengetahuan dari hasil pendidikan tersebut, Silmy Karim menjadi salah satu pakar di Indonesia pada bidang Manajemen Pertahanan dan National Security.
Karier di Pemerintahan
Posisi di pemerintahan yang pernah dijabat Silmy adalah:
- Anggota Tim Supervisi Transformasi Bisnis TNI (2007-2008)
- Anggota Tim Nasional Pengalihan Aktivitas Bisnis TNI (2008-2009)
- Staf Ahli Bidang Kerja Sama dan Hubungan Antar lembaga, Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) (2010)
- Anggota Tim Pengendali Aktivitas Bisnis TNI (2010-2011)
- Staf Khusus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) (2010-2011)
- Anggota Tim Pakar Manajemen Pertahanan Kementerian Pertahanan (2010-2014)
- Anggota Dewan Analis Strategis Badan Intelijen Negara (2013-2015)
- Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (2023-sekarang)
Komisaris dan Dirut Sejumlah BUMN
Silmy Karim juga tercatat pernah menjabat sebagai komisaris dan direktur utama pada sejumlah BUMN, yaitu:
- Komisaris PT PAL Indonesia (Persero) (2011-2014)
- Direktur Utama PT Barata Indonesia (Persero) (Agustus 2016-September 2018)
- Direktur Utama PT Pindad (Persero) (Desember 2014-Agustus 2016)
- Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (sejak September 2018)
Direktur Perusahaan di Lembaga Industri Besi dan Baja
Selain itu, Silmy juga menduduki berbagai posisi di lembaga industri besi dan baja, yaitu:
- Chairman The Indonesian Iron & Steel Industry Association (IISIA) (2018-Sekarang)
- Vice Chairman South East Asia Iron & Steel Institute (SEAISI) (2021-2022)
- Chairman of Finance Committee SEAISI (2021-2022)
- President ASEAN Iron and Steel Council (AISC) (2022-sekarang)
- Chairman South East Asia Iron and Steel Institute (SEAISI) (2022-sekarang)
(Tribunnews.com/Milani Resti/ Acos Abdul Qodir)