Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyinggung soal tren buzzer atau kelompok pendengung di media sosial di era sekarang.
SBY menyampaikan hal itu di acara peluncuran buku karyanya berjudul Perjalanan dan Capaian Kabinet Indonesia Bersatu I 2004-2009' dan Dibalik Layar Kabinet.
Di buku tersebut, SBY mengisahkan soal bagaimana dulu kampung halamannya, yakni Pacitan, Jawa Timur, mengalami kesulitan air.
"Dulu sulit air, masyarakat yang miskin, pohon-pohon tidak tumbuh, meranggas gitu," ujar SBY di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (10/10/2024).
Namun, di era pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu, dilakukan penghijauan di Pacitan selama 10 tahun. Hingga kini, wilayah Pacitan sudah ditumbuhi pepohonan sehingga menjadi kabupaten yang cukup hijau.
Saya datang ke sana, saya ajak Pak Kaban, beberapa teman, eh let's do something. Mari mulai dari Monosari atau Gunung Kidul, Pasitan, Monogiri kita hijaukan. In 10 years time silahkan datang ke Pasitan.
"Sekarang green. Silahkan. I'm telling the truth, ini bukan hoax, bukan fake, bukan kerjaan buzzer," kata SBY.
SBY meneruskan sambutannya dengan menyinggung bagaimana peran buzzer saat ini. Menurutnya, peran buzzer bisa menjadi baik ketika digunakan untuk hal-hal yang positif.
Baca juga: Shin Tae-yong Dituduh Pakai Buzzer Bayaran di Timnas Indonesia, Bung Binder Berontak Gak Karuan
"Buzzer sebetulnya bagus loh, buzzer itu oleh dunia usaha untuk mendengungkan produknya supaya tahu, awareness. Buzzer bagus, positif. Jadi yang aneh-aneh itu bukan buzzer yang benar, yang merusak segalanya," tambah SBY.
SBY mengingatkan, agar penggunaan media sosial digunakan dengan baik. Selain itu, dia juga berpesan agar sebaiknya pemangku kebijakan tidak membuat janji-janji yang sulit dipenuhi.
Baca juga: Tanggapan Bea Cukai soal Kabar Sewa Influencer Jadi Buzzer, Bongkar Fakta Ini!
"Jadi please hati-hati dengan fakta dan data, hati-hati berjanji kepada rakyat, kalau tidak bisa ditepati dosanya besar. Lebih bagus kami dulu under promise, tapi over delivery," tuturnya.