News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

VIDEO Kronologi 2 Personel TNI Terkena Rekoset Tank Israel: Alami Luka di Bagian Kaki

Penulis: Gita Irawan
Editor: Srihandriatmo Malau
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua personel TNI yang bertugas sebagaipasukan penjaga perdamaian  Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Lebanon atau UNIFIL, terluka imbas serangan militer Israel atau IDF ketika tank Israel kontak tembak dengan pasukan Hizbullah di seputaran Green Hill, pada Kamis (10/10/2024) pagi kemarin.

Pemerintah Indonesia melalui Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi mengecam keras serangan IDF di Lebanon yang melukai dua personel pasukan penjaga perdamaian PBB asal Indonesia.

Tentara Israel (IDF) dilaporkan menyerang Markas Besar Pasukan Perdamaian PBB di Kota Naqoura Lebanon Selatan pada Kamis (10/10/2024) pagi kemarin.

Markas Besar TNI mengkonfirmasi ada prajurit TNI yang terluka dalam serangan tersebut.

Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Hariyanto mengatakan pada Kamis (10/10/2024) pukul 05.05 waktu setempat, dilaporkan telah terjadi aktivitas saling tembak antara IDF dan Hizbullah di Naqoura.

Terdengar juga ledakan dan luncuran dari kedua belah pihak.
                                                                      
Situasi kontak tembak, terus terjadi dan Tank Merkava milik Israel mulai terpantau keberadaanya di seputaran Green Hill.  

Akibat kejadian tersebut personel TNI terkena rekoset, mengalami luka ringan pada kaki dan dalam kondisi normal.

Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon atau United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) melalui akun X (dulu Twitter) resminya pada Kamis (10/10/2024) malam menyatakan akibat serangan tersebut dua orang pasukan perdamaian terluka.

Dua orang pasukan perdamaian yang terluka tersebut belakangan merupakan prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang bertugas di sana.

Serangan tersebut, berasal dari Tank Merkava tentara Israel yang menembakkan senjatanya ke arah menara pengawas Makas Besar UNIFIL di Naqoura.

Tembakkan tersebut menghantam langsung menara tersebut dan membuatnya ambruk.

Dua personel TNI yang terkena rekoset mengalami luka.

Untungnya, luka yang dialami mereka tidak serius namun tetap membutuhkan perawatan di rumah sakit.

Tak hanya itu, tentara Israel juga dilaporkan menembaki pos PBB di Labbouneh.

UNIFIL menyatakan serangan tersebut menghantam pintu masuk bunker tempat Pasukan Perdamaian berlindung dan merusak kendaraan serta sistem komunikasi.

Sebuah drone tentara Israel juga terbang di atas pintu masuk bunker di dalam pos PBB.

Selain itu, UNIFIL juga melaporkan tentara Israel secara sengaja menembaki dan mematikan kamera-kamera pemantau posisi perimeter sehari sebelumnya.

Mereka, juga secara sengaja menembaki pos 1-32A di Ras Naqoura di mana pertemuan tiga pihak biasanya dilakukan sebelum konflik dimulai. 

Serangan itu dilaporkan merusak penerangan dan sebuah stasiun penyiaran.

Atas kejadian itu UNIFIL mengingatkan militer Israel dan semua pihak yang bertanggung jawab untuk memastikan keamanan dan keselamatan pasukan perdamaian dan properti PBB serta untuk menghormati perlindungan terhadap premis-premis PBB setiap saat. 

Adapun Pasukan perdamaian UNIFIL hadir di Lebanon Selatan untuk mendukung pemulihan stabilitas di bawah mandat Dewan Keamanan.

Setiap serangan sengaja ke pasukan perdamaian adalah pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional dan resolusi Dewan Keamanan 1701.

UNIFIL juga menyatakan peningkatan konflik sepanjang Blue Line atau garis demarkasi yang memisahkan Lebanon dari Israel dan Dataran Tinggi Golan menyebabkan kerusakan yang meluas.

Kerusakan itu meluas di kota-kota dan di desa-desa di wilayah Lebanon Selatan.

UNIFIL juga melaporkan roket-roket terus diluncurkan ke arah Israel, termasuk ke wilayah masyarakat sipil.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan Pemerintah Indonesia mengecam keras serangan IDF di Lebanon Selatan yang melukai dua personil pasukan penjaga perdamaian PBB asal Indonesia. 

Retno mengatakan dua prajurit TNI yang mengalami luka tersebut langsung memperoleh perawatan di rumah sakit terdekat dan saat ini dalam kondisi baik.

Retno menyatakan juga sudah berkomunikasi langsung dengan komandan kontingen Garuda FHQSU (Force Headquarter Support Unit).

Terhadap serangan ini, UNIFIL juga telah mengeluarkan pernyataan mendesak IDF untuk mematuhi kewajiban dalam memastikan keamanan dan keselamatan personel dan premise PBB.

Indonesia,mengingatkan kepada IDF mengenai pentingnya penghormatan terhadap pasukan dan properti UNIFIL dan memastikan keselamatan dan keamanan personil UNIFIL.

Retno menegaskan Indonesia serangan apapun terhadap peacekeepers adalah pelanggaran berat hukum humaniter internasional dan resolusi DK PBB 1701 sebagai dasar mandat UNIFIL.

Selain itu,  Indonesia meminta semua pihak untuk menjamin dihormatinya inviolability (tidak dapat dilanggarnya) wilayah PBB dalam segala waktu dan keadaan.(*) 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini