Laporan Wartawan Tribunnews.com, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 3.600 pondok pesantren di Tanah Air telah mendapat inkubasi bisnis melalui Program Inkubasi Bisnis Pesantren yang dijalankan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama sejak 2021.
Program ini dijalankan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi pondok pesantren dan memberdayakan komunitas sekitar.
Salah satu pondok pesantren yang telah berhasil memandirikan ekonominya melalui program inkubasi bisnis ini adalah Pondok Pesantren Al Hikmah 1 di Desa Benda Satu, Kecmatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Sebelum ikut Program Inkubasi Bisnis pondok pesantren ini menghadapi kesulitan dalam mencari sumber pembiayaan yang berkelanjutan. Namun, dengan hadirnya program tersebut, Ponpes Al Hikmah 1 berhasil berkembang dan mengukir prestasi yang membanggakan.
Dr Basnang Said, S.Ag, M.Ag, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama RI, menjelaskan, program inkubasi bisnis mampu memperkuat kapasitas ekonomi pesantren agar dapat menjalankan peran mereka secara optimal dalam pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat.
“Inkubasi bisnis ini membantu pondok pesantren kita tidak hanya berkembang sebagai pusat pendidikan, tetapi juga sebagai entitas yang berkontribusi aktif dalam pembangunan ekonomi lokal. Ini adalah langkah positif menuju kemandirian yang semakin kokoh," ujarnya dikutip Sabtu, 9 November 2024.
Melalui program Inkubasi Bisnis, pesantren didorong untuk mengembangkan berbagai unit usaha, mulai dari industri pengolahan hingga jasa. Unit usaha tersebut tidak hanya menjadi sumber pendapatan bagi pesantren, tetapi juga menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.
Dengan dukungan Program Inkubasi Bisnis dari Kementerian Agama,melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Ponpes Al Hikmah 1 berhasil mengembangkan unit usaha, salah satunya Laundry Al Hikmah 1.
Usaha ini selain membantu menopang keuangan ponpes, tetapi juga berkontribusi pada perekonomian lokal.
"Dibandingkan dengan inkubasi bisnis sebelumnya, Dari tahun 2021 hingga 2024, jumlah pesantren yang mendapatkan bantuan inkubasi meningkat drastis, mencerminkan komitmen pemerintah untuk mendukung kemandirian ekonomi pesantren.
Sekarang kita juga mendukung startup atau rintisan sehingga usaha baru untuk Ponpes yang masih bingung, bagaimana pengelolaan keuangan, permodalan hingga pemasaran akan dibimbing sampai jadi," kata Basnang Said menambahkan.
Program ini juga mendorong pendirian Badan Usaha Milik Pesantren (BUMP), yang berperan penting dalam membangun kemandirian ekonomi.
Dengan lebih dari 400 BUMP yang telah dibentuk, pesantren di seluruh Indonesia kini berfungsi sebagai lembaga pendidikan sekaligus pelaku ekonomi. Hal ini berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.
Dia berpesan kepada pondok pesantren penerima manfaat inkubasi bisnis agar setiap santri bisa mengembangan jiwa Entrpreneur. "Santri pondok pesantren harus siap jadi entrepreneur. Harus yakin bisa menjadi pengusaha," ujarnya.