TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi menghadiri acara Program Kampus Merdeka Magang di Rumah Rakyat DPR RI dengan tema “Politik Fiksi Muda-Mudi. Ruwet Kah? Fiksi, Narasi, dan Solusi” digelar di komplek parlemen pada Selasa (12/11/2024).
Syahrul Wirahadi mahasiswa dari Institut Pertanian Bogor mengaku antusias menjadi bagian dari acara Kampus Merdeka.
“Kami semua sangat antusias dan bangga bisa hadir di sini, menyaksikan langsung salah satu kakak alumni menyampaikan materi yang luar biasa," kata dia pada Rabu (13/11/2024).
Menurut dia, banyak pemahaman-pemahaman baru yang menarik didapat.
Di kesempatan itu, Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono, menjadi pemateri.
Dia menyebutkan ada tiga hal yang bisa diimplementasikan untuk mengatasi tantangan dan peluang terkait politik fiksi bagi generasi muda.
Ketiga hal tersebut, yaitu deep thinking, deep team work, dan deep execution.
“You have to have a good deep thinking. Jadi kalian harus punya kemampuan untuk berpikir dalam rencanakan strategi apa yang mungkin kalian lakukan. Yang mudah, tidak terlalu ruwet,” ujarnya.
Menurut dia, setiap orang harus bisa bekerja sama.
Jika seseorang bekerja sendiri, artinya dirinya akan menjadi individualis yang tidak masuk dalam satu sistem.
“Deep teamwork, tentu dengan solidaritas. Kalau di politik, kalau di DPR, kita ingin agar sinergi tidak hanya ada di pusat, tetapi di daerah. Karena percuma kalau pusat hanya berkutat dengan strategi di pusat, tidak sampai ke daerah, kita juga tidak akan bisa membuat semuanya menjadi lebih baik,” imbuhnya.
Selain menyampaikan tiga poin penting tersebut, Ibas juga membubuhkan sebuah kutipan motivasi favoritnya.
Baca juga: Profil Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas, Resmi Jabat Wakil Ketua MPR Periode 2024-2029
“Confucius, the best time to plant a tree was 20 years ago, the next best time is now. Dream big, adik-adik semuanya, work hard and never give up. Start now, make it happen,” pungkasnya.