News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Digitalisasi Jadi Solusi Menghadapi Tantangan di Sektor Pertanian

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong pemanfaatan teknologi digitalisasi dalam pengembangan sektor pertanian untuk meningkatkan produktivitas pertanian

Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Sektor pertanian di Indonesia merupakan pilar utama perekonomian nasional, menyumbang 12,4 persen1 dari PDB atau 157 miliar dolar AS atau sekitar Rp 2.428 triliun pada tahun 2022. 

Sektor ini menyerap 40,92 persen tenaga kerja, menjadikannya kontributor terbesar ketiga di neraca perekonomian Indonesia.

Untuk terus mengembangkan sektor pertanian ini, Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong pemanfaatan teknologi digitalisasi dalam pengembangan sektor pertanian untuk meningkatkan produktivitas pertanian.

Baca juga: Melihat Kebun Peninggalan Pastor Agatho Elsener OFMCap, Perintis Pertanian Organis di Indonesia

Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementan Ali Jamil mengatakan, pemanfaatan teknologi dan digitalisasi mampu meningkatkan efisiensi, produktivitas dan keberlanjutan.

"Digitalisasi  dalam proses produksi sekaligus memberikan keuntungan kompetitif bagi para pelaku industri pertanian," katanya di Jakarta belum lama ini.

Dikatakannya, sistem pertanian yang terintegrasi dengan teknologi digital mampu meningkatkan semuanya, termasuk juga peningkatan produktivitas dan kebaerlanjutan.

Senda, Co- founder dan CEO Semaai, Muhammad Yoga Anindito mengatakan,  pemanfataan teknologi digital menjadi salah satu solusi dalam menghadapi tantangan di sektor pertanian.

“Di awal perjalanan Semaai, kami menyadari tingginya potensi intervensi digital untuk mengurangi kesenjangan pengetahuan para petani kecil sehingga kami mengembangkan produk digital yang disebut Klinik Semaai," katanya.

Saat ini, petani di Indonesia masih memiliki akses terhadap pengetahuan tentang Good Agricultural Practices atau Praktik Pertanian yang Baik dan keterbatasan akses terhadap permodalan.

"Kami melihat pentingnya intervensi secara digital untuk menghadapi salah satu tantangan tersebut," katanya.

Ucapan Yoga bukannya tanpa bukti.

Baca juga: Detik-detik Menteri Pertanian Amran Sulaiman Pecat Pejabat Kementan yang Ketahuan Korupsi

Semaai mengandeng PRISMA, program kemitraan Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia untuk pertumbuhan pasar pertanian nasional untuk melakukan studi terhadap 5.000 Toko Tani dan 200.000 petani kecil di Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Hasilnya Klinik semaai mampu meningkatkan akses pengetahuan dan daya saing Toko Tani serta petani kecil secara signifikan, yang berujung pada pertumbuhan bisnis yang lebih baik bagi mereka.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini