News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Tembak Polisi

11 12 Nasib Tragis AKP Ulil Ryanto sama dengan Mendiang Brigadir J dan Vera Simanjuntak

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mendiang Brigadir Yosua dan Vera Simanjuntak serta foto AKP Ulil Ryanto. Kisah cinta AKP Ulil Ryanto yang batal menikah sama dengan kisah Brigadir J dan Vera Simanjuntak karena kasus penembakan

TRIBUNNEWS.COM - Bencana menimpa AKP Ulil Ryanto, Kasatreskrim Polres Solok Selatan yang tewas tertembak diduga oleh Kabag Ops Polres Solok Selatan,  AKP Dadang Iskandar pada Jumat (22/11/2024) dini hari.

Kabarnya, perwira polisi berpangkat tiga balok di pundak itu bakal menikah tahun depan.

Calon istrinya adalah seorang Polwan yang ikut melayat jenazah AKP Ulil Ryanto di Makassar.

Rencana keduanya untuk membangun bahtera rumah tangga pun kandas berkat peristiwa ini.

Hal tersebut mengingatkan pada kisah cinta Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J  dan Vera Simanjuntak.

Brigadir J terbunuh dalam insiden penembakan dengan pelaku mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo, pada Jumat (8/7/2022.

Vera Simanjuntak yang diwawancara setelah menjadi saksi penyelidikan pembunuhan Brigadir J mengungkap bakal melangsungkan pernikahan pada 2023.

Namun rencana tersebut pupus karena calon suaminya terbunuh.

Diberitakan Tribunnews pada 25 Juli 2022, pengakuan Vera tentang hubungannya dengan Brigadir J telah terangkum dalam wawancara.

Vera mengungkapkan awal mula dirinya mengenal Brigadir J.

Vera mengaku kenal dengan Brigadir Yosua saat dirinya masih duduk di bangku kuliah, sementara sang kekasih sedang berdinas sebagai Brimob.

Baca juga: AKP Ulil Ryanto Ternyata Berencana Nikahi Kekasihnya Seorang Polwan Tahun Depan

Vera tidak membantah, akan adanya rencana pernikahan dengan sang kekasih.

"Ya rencananya 7 bulan lagi," katanya.

Vera Simanjuntak mengenal Brigadir Yosua secara langsung, bukan melalui media sosial.

Vera mengaku tidak pernah mendapat perlakuan ataupun ucapan yang kasar dari Brigadir Yosua.

Hal tersebut membuat Vera rela menanti hingga 8 tahun untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius.

Namun, impian tersebut sirna seketika, kekasihnya tewas dalam di tangan rekan sesama polisi.

Selama 8 tahun menjalin asmara, Vera Simanjuntak mengatakan Brigadir Yosua sosok yang baik dan penyayang.

"Dia baik dan penyayang," kata Vera usai menjalani pemeriksaan oleh Bareskrim Polri di Mapolda Jambi, Minggu (24/7/2022) pukul 18.50 WIB.

Vera Simanjuntak masih berkomunikasi dengan sang kekasih pada Jumat 8 Juli 2022 pukul 16.43 WIB.

"Terakhir komunikasi itu hari Jumat pukul 16.43 WIB, dan tidak ada tanda-tanda hanya sebatas tanya-tanya kabar," kata Ferdi, kuasa hukum Vera.

Mantan kekasih Almarhum Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Vera Simanjuntak bersama Keluarga Brigadir J dan Pengacara Kamaruddin Simanjuntak memberikan keterangan kepada wartawan di Jakarta, Kamis (29/9/2022). Kedatangan Keluarga dan pacar Almarhum Brigadir J terkait Status berkas yang sudah lengkap dan siap disidangkan (P21) perkara para tersangka pembunuhan berencana Almarhum Brigadir J. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Menurut Ferdi, kliennya tersebut juga terkejut mendapat informasi atas insiden yang disebut baku tembak tersebut.

Ferdi menjelaskan, informasi kejadian yang disebut berlangsung pukul 17.00 WIB, belum sepenuhnya dipastikan, sehingga pihaknya menunggu hasil autopsi.

Sehingga, yang dapat memastikan kejadian tersebut, serta waktu tewasnya almarhum hanya bisa disampaikan oleh tim ahli.

"Semua data yang kita terima ini sifatnya belum pasti, sehingga kita lakukan autopsi untuk mengetahui kapan dan sudah berapa lama dia meninggal dunia," kata Ferdi.

Vera sempat trauma usai mendapat kabar tewasnya Brigadir Yosua.

Kuasa Hukum Vera Simanjuntak, Ferdy didampingi Ramos Hutabarat mengatakan Vera masih trauma, tidak semua bisa dibicarakan.

Vera Simanjuntak juga diperiksa menjadi saksi oleh penyidik Bareskrim Polri di Polda Jambi.

Menurut Ferdy, Vera Simanjuntak belum dipastikan bisa hadir saat proses autopsi.

"Mbak Vera belum bisa dipastikan akan hadir di sana atau tidak. Sesuai jadwal yang diberitakan, nanti kami cek. Artinya, jadwal hari Rabu itu belum bisa kami pastikan sekarang," katanya, Minggu (24/7/2022).

Dikatakannya, Vera Simanjuntak belum bisa mengingat kembali apa yang sudah terjadi.

"Sebab, manusia punya keterbatasan daya ingat. Hasilnya akan disampaikan. Sedangkan di sini kita bicara dengan batasan pengacara. "Ya, klien kita sempat trauma," ujarnya.

AKP Ulil Batal Nikah

Kisah Brigadir J dan Vera Simanjuntak sama seperti AKP Ryanto Ulil Anshar dan kekasihnya yang batal menikah.

Kerabat AKP Ulil, Fery Mangin ketika dijumpai di rumah duka di Kompleks Antang Jaya, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, pada Sabtu (23/11/2024) dini hari menceritakan kisah keponakannya.

Dia mengungkapkan bahwa AKP Ulil tengah merencanakan pernikahan.

Rencana pernikahan AKP Ulil itu bersamaan saat kenaikan pangkatnya menjadi komisaris polisi atau Kompol.

"Ulil yang masih lajang, rencananya sudah mau menikah. Tadi, datang juga calonnya melayat."

"Rencana dia mau menikah tahun depan. Kan tahun depan juga akan naik pangkat kompolnya,” ucap Fery, dikutip dari TribunnewsBogor.com.

Rencana pernikahan AKP Ulil ini telah diketahui oleh keluarga besar dan calon istrinya juga telah dikenalkan.

Namun, takdir berkata lain, polisi lulusan Akpol 2012 itu meninggal begitu cepat karena ditembak mati oleh rekan sesama polisi.

Calon istri AKP Ulil itu, kata Fery, merupakan seorang polisi wanita (polwan) yang bertugas di Jakarta sebagai Intelkam.

"Iya, anggota Polwan juga (calonnya). Dia juga (anggota Polri tugas di bagian) Intelkam dari Jakarta."

"Rencana mau menikah (tahun depan). Sudah dikenal oleh keluarga," ungkapnya.

AKP Ulil Kerap Curhat ke Ibunya

Fery juga mengatakan, sebelum kejadian penembakan tersebut, AKP Ulil kerap bercerita atau curhat dengan ibunya.

Seperti AKP Ulil sempat menyampaikan beban berat yang dirasakannya dalam tugasnya sebagai Kasat Reskrim.

"Dia bilang, 'Doakan saya, tugas saya berat.' Itu disampaikan sekitar sebulan lalu kepada ibunya," katanya, dikutip dari Tribun-Timur.com.

Bahkan, ketika curhat dengan ibunya, AKP Ryanto pernah mengatakan ingin mundur dari kepolisian.

Namun, sang ibu menyemangatinya dan mendukung dengan doa.

"Dia pernah bilang, 'Bolehkah saya keluar dari polisi? Tugas saya berat.' Tapi ibunya menguatkan dia. Dia (ibunya) mengatakan, 'Jangan nak, kita dukung dengan doa,'" ungkap Fery sambil menirukan percakapan.

AKP Ulil juga mencurahkan isi hatinya kepada sahabatnya dan mengaku ingin hidup lebih santai, bisa menikmati waktu di luar tekanan tugas. 

Namun, tekad dan tanggung jawabnya kepada negara membuatnya tetap loyal dalam menjalankan tugas.

Untuk diketahui, AKP Ulil baru menjabat sebagai Kasat Reskrim di Polres Solok Selatan, sebelumnya bertugas di Brimob Polda Jawa Tengah. 

Jabatan barunya ini dijalani kurang dari setahun sebelum insiden tragis menimpanya.

Adapun, AKP Ulil ditembak mati oleh Kabag Ops Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar pada Jumat (22/11/2024) dini hari di Polres Solok Selatan.

Penembakan tersebut diduga terkait dengan konflik internal dan isu tambang ilegal yang sedang diusut. 

Sebagai informasi, saat ini, AKP Dadang telah diamankan dan sedang menjalani pemeriksaan khusus. 

Kasus ini menuai perhatian luas, termasuk dari Polda Sumbar yang mengawasi investigasi lebih lanjut.

Bahkan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit juga menekankan bahwa kasus ini harus diusut tuntas.

(Tribunnews.com/Chrysnha, Rifqah, Dewi Agustina) (TribunnewsBogor.com/Tsaniyah Faidah) (TribunPadang.com/Wahyu Bahar)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini