TRIBUNNEWS.COM – AKP Ulil Ryanto, Kasatreskrim Polres Solok Selatan, yang menjadi korban penembakan oleh rekan sesama polisi, dikenal sebagai sosok yang luar biasa di mata keluarganya.
Hal ini disampaikan oleh paman AKP Ulil, Ruben Lewi, dalam program Sapa Indonesia Akhir Pekan di Kompas TV pada Sabtu, 23 November 2024.
Karakter dan Prinsip yang Dipegang
Ruben menjelaskan bahwa AKP Ulil memiliki karakter yang jujur dan bertanggung jawab.
"Beliau sering curhat bagaimana tanggung jawabnya sedemikian besar dan kami bisa sangat memahami curhatan ini."
"Karena ponakan kami ini, kami didik dengan sangat jujur dan beliau itu punya karakter yang luar biasa," ungkap Ruben.
"Jadi, ketika melihat kondisi yang ada di Indonesia, sangat masuk akal kalau itu menjadi beban berat," imbuhnya,
AKP Ulil juga dikenal dekat dengan keluarganya, terutama ibunya, apalagi ayahnya sudah meninggal.
Beban Pekerjaan yang Berat
Salah satu kerabatnya, Fery Mangin, menambahkan bahwa AKP Ulil sering mengungkapkan beban berat yang dirasakannya dalam tugasnya.
"Dia bilang, 'Doakan saya, tugas saya berat.' Itu disampaikan sekitar sebulan lalu kepada ibunya," ujar Fery.
Meskipun pernah mengutarakan keinginan untuk mundur dari kepolisian, ibunya selalu memberikan dukungan dengan doa.
"Dia pernah bilang, 'Bolehkah saya keluar dari polisi? Tugas saya berat.' Tapi ibunya menguatkan dia. Dia (ibunya) mengatakan, 'Jangan nak, kita dukung dengan doa," ungkap Fery.
Baca juga: AKP Dadang Santai Merokok saat Diperiksa Usai Tembak Mati Rekannya AKP Ulil Ryanto
Insiden Penembakan
AKP Ulil ditembak mati oleh Kabag Ops Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar, pada Jumat, 22 November dini hari.
Penembakan tersebut diduga terkait konflik internal dan isu tambang ilegal yang sedang diusut.
Saat ini, AKP Dadang telah diamankan dan sedang menjalani pemeriksaan khusus.