Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) terus mengembangkan Program UPLAND, yang difokuskan pada pengembangan pertanian di dataran tinggi.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian, kapasitas, dan pendapatan petani dengan melibatkan petani di 13 kabupaten di seluruh Indonesia.
Koordinator Tim Pemantau dan Pengendali Program UPLAND, Rahmanto, menjelaskan bahwa program ini sudah hadir di berbagai daerah dengan fokus pada produk pertanian unggulan.
Salah satu produk yang menjadi unggulan ialah bawang merah di Malang, Jawa Timur.
"UPLAND hadir untuk meningkatkan produksi, menjaga ketahanan pangan, dan memastikan komoditas utama, seperti bawang merah, tetap stabil meskipun menghadapi tekanan inflasi," ujar Rahmanto melalui keterangan tertulis, Minggu (24/11/2024).
Rahmanto menerima kunjungan perwakilan Islamic Development Bank (IsDB) dan International Fund for Agricultural Development (IFAD) di Malang.
Malang menjadi salah satu contoh sukses pengembangan bawang merah, yang memiliki hubungan langsung dengan fluktuasi harga akibat inflasi.
Rahmanto menekankan bahwa program UPLAND bertujuan untuk memastikan kestabilan produksi bawang merah guna menjaga daya beli petani dan pasokan pasar.
"Jika produksi bawang merah meningkat, petani akan lebih sejahtera, dan inflasi bisa lebih terkendali," tambahnya.
Selain bawang merah, di beberapa daerah lain UPLAND juga mengembangkan berbagai komoditas lain seperti manggis, kopi, dan beras organik, bawang putih serta komodutas lain.
Baca juga: Akademisi Universitas Mataram: Program UPLAND Kementan Serius Garap Teknologi UPPO-Biogas
Semua kualitas produk terus dikembangkam untuk meningkatkan daya saing produk Indonesia baik di pasar domestik maupun internasional.
Rahmanto mengungkapkan program UPLAND juga bertujuan untuk meningkatkan pendapatan petani secara berkelanjutan.
"Kami harus memastikan agar petani mendapatkan pendapatan yang baik agar mereka tidak beralih ke komoditas lain. Salah satunya adalah dengan mengurangi biaya produksi melalui penyediaan mesin, pembangunan infrastruktur, serta dukungan untuk irigasi dan pemasaran," ujarnya.