News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ravindra Tegaskan Indonesia Dukung Amendemen IHR untuk Antisipasi Pandemi di Masa Mendatang

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Komisi IX DPR RI (Kedua dari kiri) Ravindra Airlangga di sela-sela kegiatan Regional Conference for Parliaments of the Asia-Pacific Region on Global Health Security di Bangkok, Senin (2/12/2024).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR, Ravindra Airlangga menegaskan Indonesia mendukung amendemen Regulasi Kesehatan Internasional (IHR) untuk memperkuat kesiapan dan respons terhadap pandemi yang mungkin kembali terjadi di masa depan. 

Menurut Ravindra, dukungan terhadap amendemen IHR ditunjukkan dengan telah dirampungkannya UU Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023 beserta aturan turunannya.

Dirinya menyampaikan, baik UU 17/2023 dan aturan turunannya untuk memenuhi standar yang sudah ditetapkan IHR.

"Indonesia mendukung usulan amendemen di tahun 2024 terhadap IHR. Indonesia juga telah merampungkan UU Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023 dan peraturan turunannya dapat memenuhi standar yang ditetapkan IHR," ujar Ravindra saat Regional Conference for Parliaments of the Asia-Pacific Region on Global Helath Security di Bangkok, Senin (2/12/2024).

Politikus muda Partai Golkar ini menambahkan, keberhasilan negara-negara untuk merespons pandemi tidak bisa dilakukan dalam ruang hampa. Menurutnya, negara di Kawasan Asia Pasifik harus memiliki sistem pertahanan di bidang kesehatan untuk menghadapi potensi pandemi di masa mendatang melalui implementasi IHR. 

Ravindra juga menyebut pentingnya dana kesiapsiagaan pandemi bagi negara Kawasan Asia Pasifik.

"Dana kesiapsiagaan pandemi di kawasan juga bisa diperhatikan," tegas Ravindra.

Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Golkar ini menyebut Indonesia dan negara di Asia Pasifik bisa berbagi informasi dan data terkait genome sequence suatu patogen yang sedang menyebar melalui platform mRNA. Dari informasi dan data tersebut, negara kawasan bisa memetakan komponen antigen dan mengembangkan vaksin lebih cepat.

"Ini membantu prediksi pengembangan dan penyebaran virus seiring waktu," ujar Ravindra.

Ravindra juga mendorong pengembangan kapasitas produksi vaksin mRNA di kawasan Asia Pasifik secara mandiri.

Ia menyebut, Indonesia berpeluang menjadi hub untuk vaksin berbasis mRNA di Asia Pasifik melalui Biofarma.

Baca juga: Pimpinan BKSAP DPR Ravindra Airlangga Dorong Pendanaan Iklim yang Lebih Adil dan Inovatif di COP29

"Biofarma, seperti yang kita ketahui, telah disetujui oleh WHO sebagai penerima teknologi transfer mRNA. Ini kedepannya berpotensi menjadikan Indonesia sebagai hub untuk vaksin berbasis mRNA, di Asia  Pasifik," tutur Ravindra.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini