TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, menceritakan kisahnya saat menjadi Wakil Presiden (Wapres) ke-8 RI.
Adapun Megawati menjabat sebagai Wakil Presiden pada periode 1999-2001.
Meski menjabat sebagai orang nomor dua di Indonesia selama dua tahun, Megawati Soekarnoputri menyebut, dirinya berperan selayaknya presiden.
Pasalnya, ia banyak diberi tugas oleh Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Hal tersebut diucapkannya dalam acara peluncuran buku Todung Mulya Lubis dan diskusi 'Pilpres 2024: Antara Hukum, Etika, dan Pertimbangan Psikologis' di Hotel Four Seasons, Jakarta Pusat, Kamis (12/12/2024).
"Saya dua tahun wapres, tapi saya kalau boleh ngomong akting presiden, karena apa? Disuruh sama Gus Dur ke sono, ke sono, ke sono," tutur Megawati.
Ia menceritakan, hal ini supaya orang-orang tahu dan tidak meremehkan dirinya.
"Saya jalankan beres, supaya tahu nih, Bu Mega, karena banyak orang tidak tahu."
"Kalau mau meremehkan saya, jangan deh kali ini, kali ini saja," tutur Presiden ke-5 RI.
Baca juga: Belum Berhasil di Pilkada Kota Batu, Krisdayanti Cium Tangan Megawati : Ibu Maaf
Cerita soal Uang Pensiun Presiden dan Wapres
Pada kesempatan itu, Megawati juga menceritakan kisahnya soal uang pensiun sebagai presiden dan wapres.
Ia mengatakan, gaji pensiun presiden dan wapres memiliki selisih tidak banyak.
Megawati mengaku, dirinya diminta oleh Sekretaris Negara untuk memilih salah satu gaji pensiunan.
"Saya juga mikir dong, eh enggak tahunya antara wapres sama pensiun presiden bedanya cuman sauplek (sedikit)," ungkap Megawati.
Melihat Ketua DPP PDIP, Ganjar Pranowo, tertawa mendengar cerita tersebut, Megawati lantas memberikan teguran.
"Nah lu, jangan ketawa lu, biar tahu kalau jadi presiden, dipikir enak?" kata Megawati disambut tepuk tangan sejumlah tamu.
Selain Megawati dan Ganjar, acara ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh PDIP.
Di antaranya Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto hingga anggota DPR Fraksi PDIP, Deddy Sitorus.
(Tribunnews.com/Deni)