Namun, Megawati memilih untuk tidak hadir secara langsung.
Melainkan didelegasikan oleh Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR RI, Utut Adianto.
Baca juga: Presiden Prabowo Sebut Banyak Kader Golkar yang Hebat di Kabinet, Beri Contoh Menkomdigi Meutya
Pilihan tersebut, kata Megawati, berdasarkan hasil diskusinya dengan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, menimbang posisi partainya sebagai oposisi pemerintah saat ini.
"Terus aku mikir bilang sama Pak Hasto, 'eh aku diundang (Golkar) terus nanti aku muram apa cengar-cengir ya'. Lah iya dong kan aku dimusuhin sak jagat dewa betara. Sekarang aku diundang, bingung aku. Jadi kata Hasto begitu, 'udah deh delegasikan saja'," ungkap Megawati, dalam acara Peluncuran dan Diskusi Buku "Pilpres 2024 Antara Hukum, Etika, dan Pertimbangan Psikologis", di Hotel Four Seasons, Jakarta, Kamis.
Megawati pun berkelakar, jika kader yang mewakili Mega adalah sosok yang menduduki jabatan tinggi di DPP PDI Perjuangan, maka akan menimbulkan pemaknaan bahwa partai berlambang banteng tersebut akan bergabung ke koalisi partai pemerintah.
Ia mengaku banyak yang menyarankan PDIP agar bergabung ke jajaran partai koalisi pemerintah.
Namun, Megawati memiliki alasan tersendiri terkait hal tersebut.
"Banyak kan yang bilang, 'Ibu gabunglah ke sana'. Kalau gabung gua dapatnya apa. Presiden lho masa gabung, aku bilang. 'ya pilihnya nanti'," imbuh Megawati.
(Tribunnews.com/Nuryanti/Igman Ibrahim/Chaerul Umam)
Berita lain terkait Puan Maharani