Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Anwar Sanusi mengatakan, saat ini Indonesia berada di tikungan waktu yang krusial dengan limpahan usia produktif yang tidak dimiliki negara lain.

"Untuk memaksimalkan peluang ini, peningkatan kompetensi tenaga kerja menjadi prioritas pertama," kata Anwar Sanusi saat event Karier.mu Partners Gathering & Awarding Day 2024 di Jakarta belum lama ini.

Acara bertajuk Strengthening Synergy: Transforming Workforce Potential for Sustainable Growth menjadi platform untuk berbagi best practice, merumuskan strategi kolaboratif, dan membangun jaringan yang lebih kuat untuk mencapai tujuan bersama.

Baca juga: Koneksi Noel dengan Aktivis Buruh Diharapkan Jadi Modal Penting bagi Kementerian Ketenagakerjaan

Apalagi bonus demografi yang dihadapi Indonesia menuntut kesiapan angkatan kerja yang terampil dan adaptif terhadap perubahan teknologi dan tuntutan pasar global," katanya.

Untuk itu, menurut Anwar saat ini penting  kolaborasi efektif antara pemerintah, sektor swasta, lembaga pelatihan, dan platform digital dalam menjawab tantangan pengembangan SDM.

Anwar mengapresiasi karier.mu dan lembaga pelatihan atas kolaborasi dalam mengembangkan program-program pelatihan yang secara nyata memperkuat kompetensi tenaga kerja Indonesia untuk masa depan.

Praktisi sumber daya manusia, Rangga Septiyadi mengatakan,  Indonesia Emas 2045 membutuhkan SDM yang berkualitas, inovatif, dan kompetitif di tingkat global.

Pengembangan soft skills, entrepreneurship, dan literasi digital sebagai kunci kesuksesan dalam menghadapi persaingan global.

"Kami mendukung visi tersebut melalui pengembangan program-program pelatihan yang relevan dengan kebutuhan industri, serta peningkatan aksesibilitas pelatihan bagi seluruh lapisan masyarakat," katanya.

Founder dan CEO Karier.mu, Najelaa Shihab, menyampaikan refleksinya atas capaian bersama selama 5 tahun terakhir dan lebih dari 5 juta alumni adalah bukti nyata dari kerja keras dan kolaborasi yang telah dijalankan bersama.

"Hari ini kita dapat menepuk pundak masing-masing dan mengakui bahwa setiap langkah mulai dari administrasi, pembuatan pelatihan, sistem pembelajaran, sosialisasi, hingga pendampingan telah berhasil memberdayakan peserta untuk mengembangkan dan memperkuat kompetensi mereka," katanya.

Namun, kata dia perjalanan ini tidak boleh berhenti dan dengan kolaborasi yang terus berlanjut, kami yakin kita dapat menciptakan dampak yang jauh lebih besar bersama-sama.