"Saluran di sini memang sering banjir, bisa sampai semata kaki karena memang dapat kiriman dari sana. Namun cepat kering," katanya menunjuk area RT tetangga.
Penjelasan Ainul sesuai dengan pada rekaman kamera CCTV yang viral di media sosial. Menunjukkan detik-detik MR tenggelam, proses hanyut tersebut berlangsung cepat.
Karenanya, pengawasan terhadap anak memang seharusnya ditingkatkan. Terutama, saat hujan berlangsung.
Jenazah MR ditemukan sekitar pukul 14.00 WIB. Saat penemuan, petugas gabungan dari PU BIna Marga Surabaya yang menurunkan ekskavator mengeruk tumpukan eceng gondok.
Dari sana petugas sempat menurunkan alat keruknya yang membuat jenazah kembali hanyut. Akhirnya, korban kemudian ditemukan.
Lokasi penemuan jenazah berada sekitar 3 kilometer dari selokan Jalan Babatan II F Wiyung, Surabaya, lokasi awal balita tersebut tenggelam.
"Namanya anak kecil, kadang belum tahu, kalau yang kadang (saluran) muncul gelembung-gelembung itu berbahaya. Justru ini memancing untuk mendekat," katanya.
Sosialisasi juga terus dilakukan, terutama bagi pendatang.
"Kami bersama para Ketua RT lainnya juga ikut mencari. Semoga segera ditemukan," katanya.
Laporan Reporter Bobby Constantine Koloway | Sumber: Tribun Jatim