News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kajian Soal Ujian Nasional Sudah Rampung, Mendikdasmen: UN Miliki Sistem Evaluasi Baru

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti usai Taklimat Media Kemendikdasmen di Kantor Kemendikbudristek, Senayan, Jakarta, Selasa (31/12/2024).

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) telah merampungkan kajian konsep baru mengenai Ujian Nasional.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Muti memastikan ada pembaruan sistem evaluasi pada Ujian Nasional.

Baca juga: Pemerintah Buka Kemungkinan Ujian Nasional Diterapkan di Tahun Ajaran 2025-2026

Sistem evaluasi baru tersebut, kata Abdul Mu'ti, bakal diumumkan oleh Kemendikdasmen.

"Nanti pada akhirnya kami akan memiliki, ini saya buka saja ya, memiliki sistem evaluasi baru yang dia akan berbeda dengan sebelumnya. Nah tapi sistem evaluasi baru yang berbeda itu seperti apa ya tunggu sampai kami umumkan," usai Taklimat Media Kemendikdasmen di Kantor Kemendikbudristek, Senayan, Jakarta, Selasa (31/12/2024).

Baca juga: Mendikdasmen Segera Putuskan Nasib Sistem Zonasi PPDB, Bagaimana dengan Ujian Nasional?

Dirinya mengungkapkan selama ini evaluasi hasil belajar di Indonesia memiliki banyak macam.

Sistem pendidikan di Indonesia pernah memiliki sistem evaluasi hasil belajar bernama Ujian Penghabisan.

Ujian Penghabisan ini, menurut Abdul Muti, menjadi penentu kelulusan bagi siswa.

"Pernah juga kita punya namanya ujian nasional atau ujian negara dan ujian sekolah. Nah ujian negara itu kan dilakukan untuk sekolah-sekolah swasta itu dia kemudian ikut ujian negara sehingga ijazahnya diakui," ungkapnya.

Selain itu, Indonesia pernah memiliki sistem evaluasi belajar EBTA dan EBTANAS.

Sistem ini, kata Abdul Muti, tidak menjadi penentu kelulusan, tapi nilainya dapat digunakan untuk masuk perguruan tinggi.

"Yang itu nanti menjadi patokan dia bisa diterima di sekolah mana, di perguruan tinggi mana karena masing-masing sekolah itu punya standar NEM untuk sekolah ini nilainya berapa dan seterusnya yang memang itu menjadi bagian dari sejarah kita," jelasnya.

Setelah EBTA-EBTANAS ditiadakan diganti dengan ujian nasional.

Abdul Mu'ti mengatakan dulu ujian nasional menjadi penentu kelulusan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini