TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Malaysia untuk Republik Indonesia HE Mr Syed Mohamad Hasrin Tengku Hussin, di kantor Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI, Jakarta pada Kamis (6/2/2025).
Sekjen Kemhan dan Irjen Kemhan turut hadir mendampingi Sjafrie dalam pertemuan tersebut.
Karo Infohan sekaligus Juru Bicara Kementerian Pertahanan Brigjen TNI Frega Wenas menyatakan pertemuan tersebut sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat kerja sama pertahanan kedua negara yang memiliki ikatan kuat secara historis dan kultural.
"Menhan Sjafrie dan Dubes Syed Mohamad, keduanya berdiskusi membahas berbagai hal strategis, mengenai pengembangan industri pertahanan, peningkatan efektivitas komunikasi bilateral, termasuk kerja sama dalam misi kemanusiaan di Gaza dan persiapan ASEAN Standby Force," kata Frega saat dkonfirmasi Tribunnews.com pada Jumat (7/2/2025).
Selain itu, kata Frega, dalam waktu dekat Indonesia juga akan menghadiri pertemuan ADMM di Malaysia yang menjadi momentum penting dalam penguatan kerja sama pertahanan regional.
Frega juga mengatakan Kemhan berkomitmen untuk terus menggali potensi kerja sama pertahanan dengan Malaysia.
"Di mana Indonesia bersikap optimis agar kerja sama kedua negara dapat terus berkelanjutan sehingga diperlukan komitmen bersama untuk mengupayakan terciptanya keamanan kolektif di kawasan," sambung Frega.
Tercatat, ADMM atau Asean Defence Minister's Meeting merupakan forum pertemuan menteri-menteri pertahanan ASEAN yang rutin digelar setiap tahun.
Negara yang menjadi tuan rumah dalam pertemuan tersebut juga bergantian setiap tahunnya.
Pada tahun 2023 lalu, Indonesia menjadi tuan rumah dalam pertemuan ADMM ke-17 dan ADMM Plus ke-10 yang digelar di Jakarta Convention Centre.
Saat itu, Menteri Pertahan Prabowo Subianto bertindak selaku pimpinan kedua pertemuan penting tersebut.
Dubes AS
Pada hari yang sama, Sjafrie juga menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Republik Indonesia HE Kamala Shirin Lakhdhir di kantor Kemhan RI Jakarta pada Kamis (6/2/2025).
Frega mengungkapkan, dalam pertemuan tersebut Kamala mengungkap perkembangan terbaru dalam hubungan pertahanan Indonesia dan Amerika Serikat.
"Mulai dari kebijakan 'Pause Policy' Presiden Trump, Super Garuda Shield 2025 akan tetap berjalan sesuai rencana, dan peningkatan kerja sama militer," kata Frega saat dikonfirmasi Jumat (7/2/2025).
"Selain itu, fokus ditujukan pada pengembangan fasilitas latihan di Baturaja dan upaya peningkatan kapabilitas pertahanan lainnya bagi Indonesia," lanjut keterangan itu.
Super Garuda Shield sendiri merujuk pada latihan militer bersama yang rutin digelar setiap tahun antara Indonesia bersama negara mitra.
Diberitakan sebelumnya, Latihan Super Garuda Shield sempat dibahas saat Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih atau White House, Washington DC pada Selasa (12/11/2024).
Dalam pertemuan itu Prabowo dan Biden sepakat memperluas cakupan latihan militer bersama kedua negara yaitu Super Garuda Shield dan memperkuat keamanan maritim.
Menurut keterangan Fact Sheet yang diunggah di situs Gedung Putih, Super Garuda Shield telah berkembang dari landasan hubungan militer AS-Indonesia hingga mencakup pasukan dari Australia, Kanada, Prancis, Jepang, Selandia Baru, Filipina, Republik Korea, Singapura, dan Inggris.
Pada Super Garuda Shield 2024, materi latihan siber digelar untuk pertama kalinya.
"Latihan (Super Garuda Shield) ini melibatkan lebih dari 4.000 personel dari 23 negara yang mengamati atau berlatih berdampingan dalam salah satu latihan multinasional terbesar di kawasan Indo-Pasifik," tulis keterangan itu dikutip Rabu (13/11/2024).
Keduanya juga sepakat untuk memperluas hubungan militer dimana saat ini Indonesia dan AS melaksanakan lebih dari 200 jenis aktivitas di bidang militer setiap tahun.
Selain itu, AS juga mencatat program Pendidikan dan Pelatihan Militer Internasional dengan Indonesia merupakan program pendidikan pelatihan AS terbesar di wilayah USINDOPACOM.
Dubes Timor Leste
Juga pada Kamis (6/2/2025) di Kementerian Pertahanan RI, Sjafrie menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Timor Leste untuk Republik Indonesia, HE Roberto Sarmento de Oliveira Soares.
Frega menjelaskan kunjungan itu ditujukan untuk mempererat hubungan diplomatik yang telah terjali antara Indonesia dan Timor Leste.
"Dalam pertemuan yang berlangsung hangat, kedua belah pihak sepakat untuk terus menjaga stabilitas regional dan menghormati prinsip-prinsip hukum internasional, sebagai wujud komitmen terhadap persahabatan yang kokoh antara kedua negara," pungkas Frega.