Menteri Iklim Norwegia Sebut RI Sedang Tunjukkan pada Dunia Cara Menjaga Hutan & Tingkatkan Ekonomi

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KEHUTANAN - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni dan Menteri Iklim dan Lingkungan Hidup Norwegia Andreas Bjelland Eriksen saat mengunjungi Taman Nasional Gunung Merapi, D.I Yogyakarta, Kamis (20/2/2025).  Andreas mengatakan Indonesia sedang menunjukkan kepada dunia bahwa program kehutanan bisa berjalan beriringan dengan peningkatan ekonomi. 
KEHUTANAN - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni dan Menteri Iklim dan Lingkungan Hidup Norwegia Andreas Bjelland Eriksen saat mengunjungi Taman Nasional Gunung Merapi, D.I Yogyakarta, Kamis (20/2/2025). Andreas mengatakan Indonesia sedang menunjukkan kepada dunia bahwa program kehutanan bisa berjalan beriringan dengan peningkatan ekonomi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Iklim dan Lingkungan Hidup Norwegia, Andreas Bjelland Eriksen mengatakan Indonesia sedang menunjukkan kepada dunia bahwa program kehutanan bisa berjalan beriringan dengan peningkatan ekonomi. 

Hal ini disampaikan Bjelland saat melangsungkan pertemuan bilateral dengan Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni di Gedung Manggala Wanabakti, Kemenhut, Jakarta.

Baca juga: Kementerian Lingkungan Hidup Selidiki Indikasi Pidana di Kasus Tumpahnya Cairan Soda Api di Bandung

"Anda telah menunjukkan kepada dunia, bagaimana program kehutanan benar-benar bisa berjalan beriringan dengan peluang baru perekonomian dunia, menciptakan lapangan kerja baru," kata Bjelland dalam keterangannya, Jumat (21/2/2025).

Dalam pertemuan ini, kedua negara sepakat meneruskan program FOLU Net Sink 2030 yang juga menjadi amanat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 98 Tahun 2021.  

Program FOLU Net Sink 2030 adalah upaya pengurangan emisi gas rumah kaca dari sektor kehutanan dan lahan. 

Lewat program ini, pemerintah Indonesia menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen di tahun 2030, dengan kontribusi sektor FOLU (forest and other land uses) atau pemanfaatan hutan dan penggunaan lahan sebesar 17,2 persen.

Bjelland menyebut dunia saat ini memandang kepemimpinan Indonesia dalam upaya menjaga hutan sebagai paru-paru dunia.

"Dunia benar-benar memandang anda (Menhut) perihal kepemimpinan anda, peran kepemimpinan yang anda emban dalam melindungi hutan hujan dunia," ujar dia.

Norwegia juga memuji pemerintah Indonesia yang punya ambisi sama dalam upaya memitigasi perubahan iklim. 

"Saya pikir dari awal kemitraan yang kita bagi bersama itu telah dibangun di atas ambisi yang sangat tinggi sebagaimana mestinya. Tetapi juga saling menghormati dan berkomitmen," kata Bjelland. 

Setelah melakukan pertemuan bilateral di Jakarta, Bjelland diajak Raja Antoni untuk mengunjungi Taman Nasional Gunung Merapi, di D.I Yogyakarta dan mengunjungi kawasan perhutanan sosial.

Kunjungan ini dimaksudkan untuk melihat bagaimana implementasi mitigasi perubahan iklim pada sektor hutan dan peningkatan ekonomi dari hasil hutan.

"Sangat senang berada di sini, hari ini, untuk melihat bagaimana pekerjaan dan cara anda menjaga hutan," jelasnya. 

Sebelumnya, Menhut Raja Antoni memastikan bahwa pelestarian hutan harus dibarengi dengan pembangunan. Menurutnya kedua hal ini jadi pilar utama yang berkaitan. 

"Pada intinya, pembangunan tidak boleh berhenti. Hutan tetap lestari dan kesejahteraan masyarakat itu pasti. Ini adalah pilar yang tidak boleh dipotong-potong demi ketahanan pangan," ujar Raja Antoni.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini