TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mekanisme rekayasa lalu lintas one way nasional untuk jalur mudik Trans Jawa rencananya akan diterapkan pada H-3 Lebaran.
Namun, Kakorlantas Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho menegaskan, penerapan one way akan nantinya bakal menyesuaikan kondisi nyata di lapangan.
"Skenario one way itu nanti tergantung bangkitan arus dan traffic content. Jadi prediksi boleh, tetapi ketika kita bicara traffic content itu real,” katanya di NTMC Polri, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (25/3/2025).
Menurutnya, penerapan one way nasional memiliki parameter yang ketat.
Salah satunya, pemantauan akan dilakukan di Kilometer 70 yang sudah dilengkapi radar pemantau arus.
Jika terdeteksi kepadatan hingga 6.200 kendaraan per jam, maka one way nasional akan segera diterapkan.
Baca juga: Jadwal One Way, Contraflow dan Ganjil Genap Rekayasa Lalu Lintas Tol Mudik 2025, Berlaku 27 Maret
"Jasa marga kerjasama dengan pihak korlantas, (jika) sudah 6.200 (kendaraan) harus segera dilakukan one way nasional menuju ke Trans Jawa," jelas Agus.
Selain itu, opsi lain seperti contra flow juga akan dipertimbangkan terlebih dahulu sebelum one way diberlakukan.
Hingga Selasa hari ini, 30 persen warga Jakarta dan sekitarnya telah melakukan perjalanan mudik lebaran.
Agus menjelaskan, pada H-10 Lebaran atau Jumat (21/3/2025) terjadi peningkatan arus lalu lintas sekitar 37 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kemudian, pada H-9 Lebaran kenaikan mencapai 22,5 persen.
Dalam pantauan pihak kepolisian hari ini, meski arus kendaraan meningkat, kondisi lalu lintas masih lancar.