Reaksi Golkar dan Demokrat soal PKS Ingatkan 'Matahari Kembar' usai Para Menteri Temui Jokowi

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: timtribunsolo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MENTERI TEMUI JOKOWI - Ketum Partai Golkar sekaligus Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat berkunjung ke kediaman Presiden ke-7 RI Jokowi di Sumber, Solo, Selasa (8/4/2025).   Kunjungan sejumlah menteri ke rumah Presiden ke-7 RI Joko Widodo di Solo pada momen Lebaran menuai reaksi dari PKS. 
MENTERI TEMUI JOKOWI - Ketum Partai Golkar sekaligus Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat berkunjung ke kediaman Presiden ke-7 RI Jokowi di Sumber, Solo, Selasa (8/4/2025). Kunjungan sejumlah menteri ke rumah Presiden ke-7 RI Joko Widodo di Solo pada momen Lebaran menuai reaksi dari PKS. 

TRIBUNNEWS.COM – Kunjungan sejumlah menteri ke rumah Presiden ke-7 RI Joko Widodo di Solo pada momen Lebaran menuai reaksi dari PKS. 

Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera yang menilai kunjungan sejumlah menteri Presiden Prabowo Subianto ke rumah Jokowi memunculkan kesan adanya 'matahari kembar' dalam pemerintahan. 

Partai Golkar dan Partai Demokrat pun menanggapi kekhawatiran tersebut. 

Sekjen Partai Golkar, Muhammad Sarmuji, menegaskan bahwa kunjungan para menteri merupakan bentuk silaturahmi yang wajar dan tidak perlu dikaitkan dengan politik.

"Jadi sesuatu yang wajar sebenarnya, tidak perlu dikhawatirkan, dan kita mesti membedakan yang betul-betul silaturahmi atau acara kemanusiaan, atau mana yang berbau politik," kata Sarmuji, dalam tayangan YouTube Kompas TV, dikutip Minggu (13/4/2025). 

"Kalau nanti semua ditarik ke dalam politik, nanti orang nggak mau silaturahmi, nanti nggak enak sama Istana," lanjutnya. 

Ia mengatakan, wajar jika para menteri kabinet Prabowo bersilaturahmi ke Jokowi, mengingat mantan Wali Kota Solo itu adalah sosok yang dianggap sebagai orang tua sekaligus atasan mereka selama menjabat.

Terkait tidak hadirnya kader PKS dalam silaturahmi tersebut, Sarmuji menyebut hal itu juga lumrah karena selama era Jokowi tidak ada kader PKS yang menjadi menteri.

Demokrat: Hanya Ada Satu Presiden

Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, menyatakan bahwa saat ini hanya ada satu presiden, yaitu Prabowo Subianto.

Herzaky menjelaskan bahwa kunjungan menteri ke Jokowi adalah hal yang biasa dan dilakukan atas sepengetahuan Prabowo.

Baca juga: Golkar Balas PKS karena Ungkit Matahari Kembar usai Para Menteri Temui Jokowi

"Matahari hanya satu, hanya Pak Presiden Prabowo Subianto, gitu ya," kata Herzaky, di Grand Sahid Jaya, Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu (13/4/2025).

Herzaky juga menekankan bahwa pengalaman Presiden terdahulu sangat berharga untuk dipelajari oleh para menteri.

PKS: Peringatan tentang Matahari Kembar

Mardani Ali Sera dari PKS mengingatkan bahwa meskipun silaturahmi itu baik, penting untuk menghindari adanya "matahari kembar" dalam pemerintahan.

“Bagaimanapun presiden kita Pak Prabowo, dan Pak Prabowo sudah menunjukkan determinasinya, kapasitasnya, komitmennya. Dan saya pikir Pak Prabowo juga tidak tersinggung ketika ada menterinya yang ke Pak Jokowi."

“Namun, yang jadi pesan saya cuma satu, jangan ada matahari kembar. Satu matahari saja lagi berat, apalagi kalau dua,”  kata Mardani, Jumat (11/4/2025).

Ia percaya bahwa Prabowo tidak akan tersinggung dengan kunjungan para menteri ke Jokowi, namun menekankan pentingnya menjaga kewibawaan pemimpin tertinggi.

Kunjungan para menteri ke Jokowi mencakup Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, serta Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono.

(Tribunnews.com/Milani) (Kompas.com/Tria Sutrisna) (TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin) 

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini