News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Lirik Pasar Asia Tenggara, CEO Amazon Jeff Bezos Investasi di Startup e-commerce Indonesia Ula

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

CEO Amazon Jeff Bezos

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Founder Amazon Jeff Bezos telah bergabung dalam putaran pendanaan terbaru untuk startup Indonesia Ula. Hal ini menandai investasi pertama orang terkaya kedua di dunia itu untuk kawasan Asia Tenggara.

Bezos berpartisipasi dalam pendanaan Seri B Ula melalui Bezos Expedition, sebuah kantor keluarga miliarder ini yang mengelola investasi pribadinya termasuk perusahaan kedirgantaraan 'Blue Origin'.

Putaran terakhir Ula yang mengumpulkan 87 juta dolar Amerika Serikat (AS), dipimpin oleh Prosus Ventures, Tencent dan B-Capital.

Baca juga: Amazon dan Google Diundang ke Forum Gedung Putih, Bahas Teknologi Kuantum

Menurut Venture Capital Insight, nilai investasi terbaru perusahaan itu sebesar 490 juta dolar AS.

Dikutip dari laman Forbes, Kamis (7/10/2021), investor telah menggelontorkan dana ke perusahaan teknologi Indonesia ini yang bertujuan untuk memodernisasi toko tradisional yang disebut sebagai 'warung' dengan membawanya secara online.

Sebelumnya, Ula berhasil mengamankan putaran unggulan 10,5 juta dolar AS pada Juni 2020 dan putaran Seri A sebesar 20 juta dolar AS pada Januari lalu.

"Kami diluncurkan pada 2020 dengan misi tunggal untuk memberdayakan peritel kecil dengan teknologi untuk meningkatkan pendapatan mereka. Kami mengambil pendekatan jangka panjang untuk memecahkan masalah mendasar peritel tradisional dengan berinvestasi dalam teknologi, rantai pasokan, dan penawaran kredit dengan data," kata salah satu Founder dan CEO Ula, Nipun Mehra.

CEO Amazon Jeff Bezos (Sputnik News)

Mehra sendiri merupakan mantan Eksekutif Flipkart di India dan mantan mitra di Sequoia Capital India.

Selain Mehra, ada pula founder lainnya yang turut mendirikan startup ini, yakni Alan Wong yang sebelumnya bekerja di Amazon, Derry Sakti yang mengawasi operasi raksasa consumer goods P&G di Indonesia, serta Riky Tenggara yang pernah bekerja di Lazada.

Dalam waktu 20 bulan sejak diluncurkan, perusahaan ini telah berkembang hingga menawarkan lebih dari 6.000 produk serta melayani lebih dari 70.000 toko ritel tradisional di platformnya.

Ula mengatakan pihaknya berencana menggunakan pendanaan baru ini untuk memperluas kehadirannya di seluruh Indonesia dan mengeksplorasi ekspansi internasional di kawasan Asia Tenggara.

Perusahaan ini juga berencana untuk memperluas penawaran beli sekarang bayar nanti atau Buy Now Pay Later (BNPL), membangun rantai pasokan lokal serta infrastruktur logistik.

"Misi inti kami untuk mendukung peritel tradisional sangat relevan selama pandemi. Kami sengaja memperkuat kehadiran, seleksi, dan layanan kami di daerah pedesaan dan lingkungan yang sulit dijangkau, membantu peritel lokal mempercepat pemulihan bisnis mereka," kata Sakti, salah satu Founder dan Chief Commercial Officer Ula.

Baca juga: Negara G7 Tetapkan Aturan Baru, Facebook dan Amazon Bersiap Bayar Pajak Sebesar 15 Persen

Dikutip dari laman Techcrunch, ketertarikan Bezos pada Ula yang mengoperasikan platform e-commerce Business to Business (B2B) ini muncul saat Amazon belum memasuki sebagian besar negara Asia Tenggara atau mempertahankan kehadirannya secara terbatas di sana.

Sejauh ini, Ula telah membantu peritel kecil mengatasi inefisiensi yang mereka hadapi dalam rantai pasokan, inventaris, dan modal kerja.

Startup ini mengoperasikan pasar e-commerce grosir untuk membantu pemilik toko hanya menyimpan inventaris yang mereka butuhkan dan memberikan modal kerja pada mereka.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini