Selama sepekan perdagangan, harga Shiba Inu turun 13,64%. Penurunan harga, juga menyebabkan Shiba Inu keluar dari peringkat 10 besar market cap. Kini Shiba Inu di peringkat 13 market cap terbesar.
Uang kripto buatan lokal
Perkembangan industri aset kripto di Indonesia semakin masif dan semakin banyak peminatnya. Tak mengherankan pada akhirnya, para anak bangsa memanfaatkan perkembangan ini dengan menciptakan aset kripto tersendiri.
Aset kripto buatan dalam negeri sendiri jumlahnya terus bertambah, baru-baru ini aplikasi investasi Nanovest telah meluncurkan koin kripto bernama Nanobyte (NBT). Nanovest beserta NBT sendiri didukung oleh Sinar Mas Financial Group sebagai back up company
Merujuk dari Litepapernya, NBT dibuat sebagai jembatan antara aset kripto dengan sistem mata uang tradisional. Salah satu caranya adalah membuat dompet kripto yang terhubung dengan produk mata uang FIAT seperti uang elektronik, kartu kredit, asuransi, dan produk investasi lainnya.
Selain NBT, beberapa aset kripto lokal lainnya yang sudah cukup populer adalah Toko Token (TKO) milik Tokocrypto, Tadpole (TAD) besutan Indodax dan Tokenomy, ZMT milik Zipmex, botXcoin (BOTX) yang dikembangkan PT BOTX Technology Indonesia, dsb.
Jika merujuk Coinmarketcap.com, TKO punya rating yang paling tinggi yakni menempati 363 dengan jumlah market cap sebesar US$ 157 juta.
Disusul, TAD berada peringkat 1.590 dengan jumlah market cap sebesar US$ 2,23 juta. Lalu, untuk BOTX ada di peringkat 3.307 dengan jumlah market cap yang diperkirakan sebesar US$ 2,98 miliar, Sementara untuk ZMT menempati peringkat 4.018 dan diproyeksikan punya market cap US$ 129 juta.
Masih dari Coinmarketcap.com, dari sisi volume perdagangan dalam 24 jam terakhir, TKO juga yang paling besar yakni sebanyak US$ 40 juta. Diikuti, oleh BOTX yang dalam 24 jam terakhir diperdagangkan sebanyak US$ 1 juta. Sementara untuk TAD dan ZMT masing-masing diperjual-belikan sebanyak US$ 46.622 dan US$ 226.324 dalam 24 jam terakhir.
Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, semakin ramainya para kreator lokal yang membuat aset kripto sejatinya menyimpan potensi yang besar untuk ke depannya.
Bagaimanapun, digitalisasi dan perkembangan teknologi yang ada akan menjadi tulang punggung aset kripto, dan yang dilakukan oleh pembuat kripto lokal ini adalah bagian dari proses ke arah sana.
“Ini juga membuat industri lebih kompetitif dan menciptakan lapangan permainan yang seimbang di mana ini merupakan hal yang baik. Hanya saja, yang dapat bertahan dan eksis adalah aset kritp yang punya sistem yang baik dan komunitas yang kuat,” kata Sutopo kepada Kontan.co.id, Jumat (3/12).
Senada Pengamat dan Investor Aset Kripto Vinsensius Sitepu Kripto menilai kemunculan aset-aset kripro dalam negeri ini merupakan tanda baik. Dengan semakin inovatifnya para developer untuk menarik perhatian para trader dan investor baru, dampaknya adalah persaingan ketat tersebut akan mengembangkan use case masing-masing kripto.
Kendari begitu, Vinsensius mengaku cukup sulit melihat prospek aset-aset tersebut secara jangka panjang. Pasalnya, seluruh aset kripto yang ada baik sebagai sebuah produk dan utilitas, sangat bergantung pada kegunaan kripto itu sendiri. Dengan kata lain, keluasan dan nilainya juga bergantung pada jumlah penggunanya .