Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ambisi Meta yang ingin menjadikan Diem sebagai mata uang internet dunia nampaknya masih membutuhkan waktu lama agar bisa terealisasi.
Bahkan rencana tersebut dikabarkan akan kandas di tahun 2022.
Pupusnya rencana tersebut lantaran adanya rencana Meta yang ingin menjual aset stablecoin Diem miliknya akibat terkendala regulasi perizinan.
Baca juga: Tingkatkan Layanan, Perbankan Nasional Bakal Terapkan Teknologi Metaverse
Hampir dua tahun proyek ini digarap, Bank Sentral AS, The Fed tak kunjung memberikan restu kepada Meta untuk meluncurkan proyek uang digitalnya tersebut.
Bahkan senator Demokrat di Amerika Serikat memberikan lampu merah agar Meta segera menghentikan proyek serta Novi walletnya. Sebagai informasi, Novi wallet ialah dompet digital untuk menyimpan Diem.
Penolakan peluncuran Meta oleh sejumlah pihak, lantaran para pemangku pemerintahan takut nantinya Diem akan mengenai privasi dan kedaulatan moneter.
Hal inilah yang membuat Meta berencana menjual asetnya agar dapat mengembalikan modal kepada investor yang pernah mendanai proyek ini.
Dilansir dari laman Yahoo, belakangan Meta diketahui tengah menjalankan diskusi dengan bankir investasi untuk menentukan cara terbaik menjual kekayaan intelektualnya agar tetap bisa mendapat uang serta mempertahankan proyek.
Baca juga: KTT G20 2022 di Indonesia Akan Bahas Dunia Virtual Metaverse
Namun sayangnya sejauh ini diskusi tersebut belum juga membuahkan hasil yang memuaskan. Sebagai informasi Diem merupakan mata uang digital yang digadang - gadang dapat menjadi alternatif dolar AS.
Sepertiga saham Diem dimiliki Meta, sementara sisanya merupakan gabungan saham dari beberapa perusahaan ternama seperti anggota asosiasi dan mitra, yang meliputi Coinbase Global, Uber, dan Shopify.
Meski nantinya Diem diklaim dapat menyesuaikan regulasi internasional di level protocol namun nampaknya tak membuat para senator Amerika dan The Fed memberikan lampu hijau kepada Diem.