Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Keuangan India, Nirmala Sitharman mengumumkan pemerintah India akan meluncurkan rupee digital menggunakan teknologi blockchain dan teknologi lainnya.
Rupee digital akan dikeluarkan oleh Bank Sentral India atau RBI sekitar tahun 2022 sampai 2023.
Dikutip dari situs businesstoday.in pada Selasa (1/2/2022), selama sesi pembicaraan Anggaran 2022 di DPR, Sitharaman mengatakan mata uang digital akan mengarah pada sistem pengelolaan mata uang yang lebih efisien dan lebih murah.
Pemerintah India juga memutuskan untuk memungut pajak sebesar 30 persen, dan merupakan pita pajak tertinggi negara ini, atas pendapatan yang datang dari aset digital.
Baca juga: 6 Tahun Investasi Bitcon, Paris Hilton Tak Panik Hadapi Bearish di Pasaran Kripto
Mata uang digital Bank Sentral atau CBDC adalah pembayaran sah yang dibuat oleh bank sentral suatu negara, meskipun dalam bentuk digital.
Tidak seperti cryptocurrency lain yang merupakan token keuangan terdesentralisasi, CBDC akan didukung oleh cadangan pusat seperti semua mata uang fiat lainnya. Rupee digital pada dasarnya akan menjadi representasi digital dari rupee yang didukung oleh Reserve Bank of India (RBI).
Sebelumnya negara lain telah bereksperimen terlebih dahulu dengan tender legal digital, seperti dolar digital, e-yuan, dan euro digital yang merupakan beberapa proyek yang dicoba oleh berbagai bank sentral di dunia.
Baca juga: Popularitas Uang Kripto Kian Melejit, Anggota Parlemen di Belgia Pilih Digaji dengan Bitcoin
Tidak seperti bitcoin, yang dibangun di atas teknologi blockchain yang memungkinkan pengguna untuk tetap anonim, mata uang digital resmi akan mendapat dukungan dari RBI.
Sehingga, rupee digital sama bagusnya dengan rupee fisik untuk semua transaksi dan berarti rupee digital akan memiliki nilai yang sama dengan rupee fisik.