News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Tahan Tensi Geopolitik, Investor Beralih dari Rubel ke Kripto, Harga Bitcoin Melonjak

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Bitcoin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasar aset kripto atau cryptocurrency masih melanjutkan penguatannya pada sesi perdagangan pagi hari ini, Rabu (2/3/2022). Tren penguatan ini selaras dengan anjloknya mata uang Rusia, rubel.

Banyak investor memilih beralih dari rubel ke aset kripto. Pasalnya, meskipun memiliki volatilitas tinggi, kripto dinilai lebih tahan terhadap tensi geopolitik antar negara.

Baca juga: Update Harga Kripto Hari Ini, Bitcoin hingga Ethereum Lanjutkan Penguatan

Dengan adanya peralihan tersebut, kripto-kripto besar terpantau terus menguat. Bitcoin misalnya, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar ini harganya menguat 2,21 persen pada sesi perdagangan pagi hari ke level 44.029 dollar AS, atau setara Rp 631,4 juta per keping.

Bukan hanya bitcoin, peralihan menuju kripto juga turut mendongkrak kripto raksasa lainnya, ethereum. Pada sesi perdagangan pagi hari, ethereum masih menguat 0,5 persen ke level 2.926 dollar AS per keping.

Lembaga penelitian Arcane menyatakan, sebenarnya sebagian besar orang lebih memilih untuk beralih ke kripto jenis tether ketimbang bitcoin. Pasalnya, tether dikenal dengan kripto yang stabil dengan harga setara 1 dollar AS.

"Di tengah kondisi pasar saat ini, saya tidak kaget melihat investor, di Rusia setidaknya, mencari koin yang stabil. Ini adalah tentang bagaimana mereka menyelamatkan dana mereka, bukan investasi," ujar Kepala Riset Arcane, Bendik Schei, seperti dikutip CNN, Rabu.

Sebagaimana diketahui, berbagai sanksi yang dijatuhkan oleh "Negara Barat" kepada Rusia telah membuat nilai tukar mata uang rubel merosot. Bahkan, pada awal pekan ini, rubel sempat anjlok ke level 104 rubel per dollar AS.

Baca juga: Penambangan Bitcoin Terus Berjalan, Walaupun Rusia Mendapat Sanksi dari AS dan Negara Barat

Selain itu, Uni Eropa telah membekukan aset bank sentral Rusia, dengan tujuan memutus akses pendanaan Rusia. Dengan dibekukannya aset bank sentral, Rusia tidak mampu mengakses aset dalam bentuk dollar AS untuk meredam dampak penurunan nilai tukar rubel.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rusia Beralih ke Kripto, Harga Bitcoin Tembus Rp 631,4 Juta Per Keping "

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini