Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usai menyelesaikan putaran pendanaan seri A+ sebesar lebih dari 40 juta dollar pada 2021 lalu, PT Pintu Kemana Saja yang dikenal dengan nama brand Pintu akan merekrut talenta-talenta Indonesia terbaik untuk dapat berkontribusi pada perusahaan.
Platform yang menjembatani dunia finansial tradisional dengan digital aset melalui investasi aset crypto yang berdiri sejak tahun 2020 lalu awalnya memiliki sekitar 20 karyawan namun di tahun 2022 meningkat delapan kali lipat menjadi lebih dari 160 karyawan.
Founder & CEO PINTU Jeth Soetoyo menyatakan, aset crypto bukan hanya konsep baru dalam segi aset, akan tetapi dari sisi investasi juga menjadi hal yang baru bagi masyarakat.
Baca juga: Deretan Artis Geluti Bisnis Investasi Aset Digital, Mulai NFT hingga Kripto, Siapa Saja Mereka?
Data Pintu menemukan, tahun 2019-2020 platform investasi kebanyakan di Indonesia dikhususkan melayani profesional trader, padahal populasi profesional trader saat ini hanya sebagian kecil dibanding dengan investor yang kita sebut sebagai casual trader yang memiliki kebutuhan investasi yang berbeda dari yang ada di pasar saat ini yaitu fokus kepada kemudahan.
"Hadirnya aplikasi Pintu sangat diminati sehingga dalam dalam kurun waktu hampir dua tahun telah diunduh lebih dari dua juta dengan pengguna aktif bulanan lebih dari satu juta.
Baca juga: Jajaki Bisnis Investasi Digital, Koin Kripto Rizky Billar dan Lesti Kejora Ludes dalam 30 Detik
Dan aset kripto menjadi primadona baru dalam dunia investasi dan turut serta membantu perekonomian Indonesia melalui sektor ekonomi digital,” kata Jeth saat Forum Ekonomi Merdeka 2022 bertemakan, Peluang Bisnis dan Ekonomi Digital 2022. Forum ini dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Prof. Dr. K. H. Ma'ruf Amin, Jumat (4/3/2022)
Jeth meyakini berkembangnya ekonomi digital yang didukung peningkatan pengguna smartphone serta internet dan akses terhadap layanan digital, tentu investasi aset crypto akan ikut berkembang dan makin banyak digunakan seperti Defi, NFT, Metaverse, gaming, dan use case lainnya.
"Secara garis besar kami proyeksikan 3-5 tahun ke depan penggunan aset kripto akan makin besar serta memberikan dampak positif pada investor aset crypto di Indonesia," katanya.
Baca juga: Update Harga Kripto Hari Ini, Bitcoin hingga Ethereum Lanjutkan Penguatan
Selain itu bisa mengakses aset digital yang bersifat global, kami berharap dengan adanya revolusi blockchain akan mampu melahirkan entrepreneur yang dapat membangun proyek-proyek baru berbasis blockchain yang dapat digunakan dalam skala global.
Wakil Presiden Republik Indonesia Prof. Dr. K. H. Ma'ruf Amin sebagai keynote speech saat membuka Forum Ekonomi Merdeka 2022 mengungkapkan Indonesia saat ini memiliki potensi ekonomi digital yang sangat besar, salah satunya kontribusi dari bonus demografi yang akan menjadi kekuatan pembangunan ekonomi Indonesia.
Di mana generasi milenial dan generasi Z disebut-sebut mencapai 174 juta penduduk atau 64 persen lebih dari populasi masyarakat Indonesia.
"Itu berarti proporsi usia kerja lebih besar sehingga akan terdapat potensi ekonomi yang tercipta dari usia penduduk produktif tersebut," katanya.
Selain itu, skala usaha di Indonesia masih didominasi oleh usaha mikro dan kecil, tetapi sangat potensial sebagai pendapatan masyarakat dan dapat mengatasi pengangguran, hingga membuka peluang bagi investasi.
Baca juga: Bamsoet: Perlu Regulasi dan Penegakan Hukum Aset Kripto dan Digital Trading
Sementara Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia mengungkapkan sektor perekonomian terbesar salah satunya adalah ekonomi digital.
Sektor ini tumbuh pesat dengan kemajuan teknologi di dalamnya, seperti Augmented Reality (AR), Artificial Intelligence, hingga Metaverse.
Bahkan berdasarkan study Bloomberg Intelligence 2022 pasar Metaverse akan mencapai 789 juta dollar AS di tingkat global pada tahun 2024.
Adapun potensi pasar di ASEAN sangat besar, di mana diprediksi tahun 2024 ekonomi digital tumbuh hingga 363 miliar dollar AS.
Dalam mengupayakan sektor ekonomi digital, Pemerintah melalui Kominfo memiliki empat sektor strategis sebagai pilar, salah satunya adalah infrastruktur digital.