Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, KYIV - Platform pertukaran kripto Binance meluncurkan kartu kripto yang memungkinkan pengungsi Ukraina dapat melakukan transaksi kripto dan menerima dana melalui Kartu Visa Binance.
Dikutip dari cointelegraph.com, Binance juga akan bekerja sama dengan beberapa entitas, termasuk platform layanan perbankan Eropa, Contis serta organisasi nirlaba Rotary dan Palianytsia, untuk menyediakan pilihan bagi pengugsi Ukrain agar dapat mengirim dan menerima dana serta melakuan pembelian di dalam Wilayah Ekonomi Eropa (EEA).
Baca juga: Gandeng Layanan Fintech Stripe, Twitter Uji Cobakan Kripto Untuk Bayar Konten Kreator
Selain akses ke transaksi kripto, penerima kartu kripto yang diverifikasi oleh organisasi nirlaba lokal, dapat menerima dukungan finansial dari Binance dalam bentuk Binance USD (BUSD). Selama tiga bulan, pengguna ini akan mendapatkan dukungan sebesar 75 USD tiap bulannya. Jumlah dukungan ini adalah jumlah donasi yang direkomendasikan oleh Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR).
Kepala Binance Charity, Helen Hai mengatakan kartu kripto ini bukanlah produk komersial, karena tujuan utamanya untuk menyediakan alat pembayaran fungsional yang dapat menerima dan membelanjakan donasi. Hai juga menjelaskan langkah ini adalah salah satu cara agar dunia dapat melihat bagaimana peran kripto dalam masyarakat.
Baca juga: Hindari Sanksi, Penambang Kripto Compass Jual Peralatan Senilai 30 Juta Dolar AS di Rusia
“Seluruh dunia dapat mengamati peran penting yang dimainkan cryptocurrency, dan bagaimana ia mengubah realitas kita. Ini adalah cryptocurrency yang memainkan peran kunci dalam mengumpulkan dana vital dan memberikan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan ke Ukraina.” ujar Hai.
Hai menambahkan, kartu kripto Binance merupakan contoh yang baik dari pemanfaatan kripto, yang tidak hanya digunakan sebagai alat transaksi tapi juga bisa digunakan sebagai alat pembayaran. Hai percaya, kripto adalah alat yang tidak memiliki batasan.
“Kripto tidak memiliki batasan, batasan, tidak memerlukan dokumen dan prosedur birokrasi yang rumit dan panjang, dan mampu memberikan hasil di sini dan sekarang.” tambahnya.
Sebelumnya, pendiri Ethereum Vitalik Buterin telah menyumbangkan sekitar 5 juta dolar AS dalam bentuk Ether (ETH) untuk bantuan ke Ukraina. Buterin tidak memposting pengumuman apa pun saat dia memberikan sumbangan. Namun, donasi tersebut terdeteksi dua hari kemudian dan mendapat perhatian di media sosial.