Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, SAN FRANCISCO - Pertukaran kripto Kraken dilaporkan telah membuka daftar tunggu untuk pasar Non-Fungible Token (NFT) dalam versi beta, setelah lebih dari empat bulan sejak CEO Kraken, Jesse Powell mengumumkan inisiatif tersebut.
Melalui postingan blog-nya pada Selasa (3/5/2022) kemarin, Kraken mengatakan telah membuka daftar tunggu untuk pasar NFT-nya, yang akan memungkinkan pengguna untuk membeli dan menjual NFT.
Melansir dari cointelegraph.com, Kraken menjelaskan pengguna tidak akan dikenakan biaya gas untuk perdagangan NFT yang disimpan dengan Kraken.
Baca juga: Pemerintah Dinilai Perlu Terapkan Paradigma Kolaboratif Merespon Revolusi Keuangan Kripto
Biaya gas adalah biaya yang dikeluarkan untuk mentransfer token dan NFT dari suatu platform. Selain itu, pasar Kraken akan menampilkan skor kelangkaan NFT, berdasarkan “sifat dan atribut” NFT tersebut.
Seorang juru bicara Kraken mengatakan, keamanan akan menjadi fokus utama bagi pasar NFT mereka, agar pengguna tidak dihantui perasaan was-was saat menggunakan pasar NFT tersebut.
Selain itu, Kraken juga mengatakan pihaknya berharap dapat menonjol dengan adanya penawaran berkualitas tinggi dari NFT yang diperoleh, dengan memeriksa koleksi NFT tersebut terlebih dahulu sebelum beredar di pasar, dan menciptakan likuiditas yang cukup di pasar NFT tersebut.
Baca juga: Terus Berkembang Pesat, Intip Prospek Investasi Kripto
Kraken menjadi salah satu dari pertukaran kripto yang mencoba masuk ke pasar NFT. Pasar NFT Coinbase, yang berfokus pada keterlibatan sosial, pindah ke versi beta pada bulan April lalu dengan lebih dari 8,4 juta alamat email telah masuk ke daftar tunggunya.
FTX dan cabangnya di Amerika Serikat memperkenalkan pasar NFT pada September 2021, yang memungkinkan pengguna untuk memperdagangkan NFT pada blockchain Solana (SOL) dan Ethereum (ETH). Sementara Binance juga meluncurkan pasar NFT pada Juni 2021.