Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Lebih dari 80.000 investor Bitcoin (BTC) telah dicabut dari statusnya sebagai jutawan, akibat penurunan besar-besaran di pasar kripto.
Menurut penyedia data cryptocurrency BitInfoCharts, pada 12 November 2021, selang beberapa hari setelah Bitcoin mencapai level tertingginya yaitu 69 ribu dolar AS, sebanyak 108.886 investor BTC melaporkan memiliki saldo lebih dari 1 juta dolar AS di dompet digital mereka.
Namun saat ini, tersisa 26.284 investor BTC yang dilaporkan memiliki saldo senilai lebih dari 1 juta dolar AS. Ini berarti, jumlah jutawan Bitcoin telah menurun lebih dari 75 persen dalam sembilan bulan terakhir.
Baca juga: Harga Bitcoin Mulai Menguat, Kini Melesat ke Level 20.000 Dolar AS
Melansir dari Cointelegraph, penurunan drastis harga Bitcoin juga berdampak pada jumlah "Crypto Whale", yaitu investor yang memiliki saldo Bitcoin senilai lebih dari 10 juta dolar AS di dompet mereka.
Pada November tahun lalu, tercatat 10.587 investor kripto yang memiliki saldo minimum 10 juta dolar AS di dompet digital mereka, dan saat ini hanya terdapat 4.342 investor dengan status Crypto Whale, atau turun sebanyak 58 persen dalam sembilan bulan terakhir.
Namun terlepas dari bear market yang terjadi di pasar kripto, terlihat lebih dari 13.000 "wholecoiner" baru atau investor yang memegang minimal 1 BTC di dompet mereka. Sehingga jumlah total wholecoiner saat ini mencapai lebih dari 860.000 investor.
Baca juga: Analisis Teknikal: Tren Penurunan Bitcoin Dinilai Masih Wajar, Siklus 4 Tahunan
Penyedia data blockchain, Glassnode mengungkapkan setidaknya lebih dari 250.000 investor telah menambahkan 0,1 BTC atau 2 ribu dolar AS ke dompet mereka dalam 20 hari terakhir.
Keruntuhan pasar kripto yang membuat nilai Bitcoin dan aset digital lainnya turun, dipicu oleh beberapa faktor seperti meningkatnya pengawasan peraturan di sejumlah negara, konflik di Ukraina yang masih berlangsung, inflasi yang melonjak, dan kenaikan suku bunga.
Akibat ketidakpastian seputar stabilitas di pasar keuangan global, para analis memperkirakan harga aset berisiko seperti Bitcoin dapat terus menderita dalam jangka waktu yang lebih lama.